Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma tidak mencapai kemajuan dalam usaha hendak menengahi persetujuan perdamaian Libya dalam pembicaraan dengan pemimpin Moammar Gaddafi, sementara 8 perwira angkatan darat menjadi tokoh-tokoh terbaru yang keluar dari pemerintah Libya.
Zuma mengatakan kepada media Libya di Tripoli hari Senin bahwa Gaddafi menghendaki gencatan senjata mencakup pengakhiran pemboman NATO, persyaratan yang sudah ditolak bulan lalu setelah misi penengahan sebelumnya oleh presiden Afrika Selatan itu. Zuma juga tidak mengatakan pemimpin Libya itu bersedia meletakkan jabatan, tuntutan utama pemberontak, yang dengan cepat menolak tawaran terbaru itu.
Televisi Libya menyiarkan gambar Gaddafi menyambut kedatangan Zuma, penampakan pertama pemimpin Libya itu sejak tanggal 11 Mei.
Bulan April, Zuma memimpin delegasi Uni Afrika ke Tripoli dengan usul gencatan senjata. Gaddafi mengatakan ia akan menerima persyaratan itu, tetapi dengan cepat melanjutkan serangannya, sementara pemberontak anti-pemerintah menolak gencatan senjata itu karena tidak mencakup turunnya pemimpin Libya itu dari kekuasaan.
Sementara itu, 8 perwira tinggi angkatan darat Libya mengadakan jumpa pers di Roma hari Senin, dan mengklaim mereka adalah bagian dari kira-kira 120 tentara yang baru-baru ini membelot dari Libya.
Munculnya ke-5 jenderal, dua kolonel, dan seorang mayor itu diatur oleh pemerintah Italia.