Rayakan Ulang Tahun Kemerdekaan, Burma Tuai Kecaman Terkait Grasi

Para tahanan meninggalkan penjara Insein, Yangon, Burma, setelah mendapat grasi dari pemerintah (3/1).

Burma merayakan ulang tahun ke-64 kemerdekaannya dari Inggris hari Rabu, ditengah-tengah kecaman terkait program grasi yang dilakukan pemerintah baru-baru ini. Program grasi ini dianggap beberapa pihak tidak memadai untuk tahanan politik.

Dalam perayaan hari kemerdekaan itu, Presiden Thein Sein memuji peran militer dalam membawa perubahan demokrasi baru-baru ini, dengan mengatakan Burma sedang bergerak maju menuju negara demokrasi yang adil dan bebas. Dia menegaskan bahwa militer akan tetap merupakan bagian penting negara itu.

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland mendesak Burma agar membebaskan semua tahanan politik yang masih ada.

Dalam pernyataan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan itu, Nuland mengatakan program grasi yang diberlakukan Presiden Thein Sein baru-baru ini tidak memenuhi harapan Washington.

Dia mengatakan Washington tetap berkomitmen untuk memperbaik hubungan dengan Burma, tetapi bahwa menormalkan hubungan akan sulit kalau pemerintah tidak membebaskan kira-kira 1.000 tahanan politik yang masih ada.