Pabrik Taiwan Perbaiki Kondisi Kerja di Tiongkok

Para pekerja sedang merakit berbagai perangkat di pabrik Foxconn di Shenzhen, Tiongkok Selatan (foto: dok).

Manufaktur raksasa Taiwan, Foxconn, telah setuju untuk memperbaiki kondisi kerja di pabrik-pabrik yang berbasis di Tiongkok.
Pabrik-pabrik manufaktur raksasa Taiwan, Foxconn yang berbasis di Tiongkok, merupakan tempat perakitan di mana para pekerja merakit perangkat populer untuk raksasa teknologi Amerika, Apple.

Pimpinan perusahaan Foxconn menyatakan mereka berjanji akan meningkatkan upah karyawan, mengurangi jam lembur dan meningkatkan kondisi hidup mereka.

Foxconn mengumumkan perubahan itu setelah Fair Labor Association, kelompok pemantau yang berbasis di Amerika, merilis laporan hari Kamis yang merinci puluhan pelanggaran hukum tenaga kerja dan peraturan Tiongkok. Berbagai pelanggaran yang ditemukan itu, termasuk memaksa karyawan untuk bekerja lebih dari 60 jam seminggu, jauh di atas 49 jam maksimum yang diamanatkan oleh hukum Tiongkok, dan kadang-kadang selama beberapa hari berturut-turut tanpa kompensasi yang layak.

Laporan ini adalah hasil survei terhadap lebih dari 35.000 pekerja di tiga pabrik besar Foxconn. Perusahaan itu mempekerjakan lebih dari satu juta karyawan Tiongkok untuk merakit produk Apple yang populer seperti iPad dan iPod.

Ketua Fair Labor Association Auret van Heerden mengatakan perjanjian antara Apple dan Foxconn dapat memicu perubahan serupa di pabrik-pabrik Tiongkok yang membuat produk bagi perusahaan teknologi Amerika lainnya seperti Microsoft, Hewlett-Packard dan Dell.

Perusahaan Apple menyerukan dilakukannya penyelidikan, setelah beberapa karyawan di pabrik Foxconn melakukan bunuh diri pada tahun 2010.