Serangan Bom Bunuh Diri di Afghanistan Utara, 13 Tewas

Serangan bom bunuh diri di taman kota Maimanah, sebelah utara Kabul, menewaskan sedikitnya 13 orang termasuk 3 tentara NATO (4/4).

Para pejabat Afghanistan mengatakan seorang pembom bunuh diri menewaskan sedikitnya 13 orang termasuk tiga tentara NATO di Afghanistan utara.
Pejabat-pejabat Afghanistan mengatakan seorang pelaku bom bunuh diri telah menewaskan sedikitnya 13 orang – termasuk tiga tentara Amerika, di Afghanistan Utara.

Pelaku serangan yang bersepeda motor itu meledakkan bom hari Rabu di sebuah taman di kota Maimanah – ibukota propinsi Faryab. Sedikitnya 26 orang luka-luka dalam ledakan itu.

Taliban mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Polisi Afghanistan sebelumnya mengatakan empat polisi dan enam warga sipil tewas dalam serangan tersebut. Pejabat-pejabat Barat kemudian mengkonfirmasi bahwa tiga tentara Amerika juga tewas. Kepala Polisi Faryab mengatakan ketiga tentara itu sedang merekam wawancara di taman tersebut ketika ledakan terjadi.

Petikan video di tempat kejadian menunjukkan tentara-tentara internasional tergeletak tidak bergerak bersama-sama warga sipil dan personil keamanan Afghanistan. Di tanah terlihat darah.

Sepanjang tahun 2012 ini hampir 100 tentara internasional terbunuh di Afghanistan. Aksi kekerasan terus terjadi sewaktu pasukan koalisi memulai penarikan dari Afghanistan dan menyerahterimakan tanggungjawab keamanan kepada mitra keamanan di Afghanistan.

Amerika dan Afghanistan juga mendesak penyelesaikan kesepakatan strategis jangka panjang yang menjelaskan kehadiran Amerika di Afghanistan begitu seluruh pasukan tempur asing meninggalkan negara itu tahun 2014.

Isu razia pada malam hari oleh pasukan koalisi merupakan satu tantangan dalam kesepakatan itu. Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah menyerukan diakhirinya operasi-operasi semacam itu, dengan mengatakan operasi itu mengakibatkan jatuhnya korban sipil dan merupakan invasi atas privasi. NATO berkeras bahwa razia itu efektif dalam menangkap para pemberontak.

Selasa malam, pejabat-pejabat pertahanan Amerika mengatakan kedua pihak hampir mencapai kesepakatan yang akan memperbolehkan pasukan Afghanistan memimpin razia pada malam hari, dimana beberapa hakim Afghanistan mengeluarkan surat ijin operasi tersebut.