Presiden AS Barack Obama melakukan pembicaraan dengan Presiden Brazil Dilma Rousseff di Gedung Putih hari Senin.
Para pemimpin Amerika dan Brazil menandakan ikatan ekonomi yang kuat kedua negara, yang meningkatkan lebih banyak prospek investasi Amerika di Brazil selagi negara itu bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016.
Presiden Barack Obama dan Presiden Brazil Dilma Rousseff hari Senin bertemu di Gedung Putih, Washington. Kemudian, dalam sebuah pernyataan, mereka merinci kerjasama yang luas antara kedua demokrasi dan ekonomi yang terbesar di benua Amerika.
Tetapi Rousseff, dalam pernyataan singkatnya, juga mengatakan ia mengungkapkan kepada Obama keprihatinan mengenai dampak perluasan kebijakan moneter negara-negara kaya atas negara berkembang seperti Brazil. Ia mengatakan ia khawatir berbagai kebijakan itu akan menjurus pada devaluasi mata uang Brazil.
Obama tidak membahas isu moneter itu dalam pernyataannya, dan mengatakan hubungan kedua negara “belum pernah sekuat ini.”
Perdagangan antara Amerika dan Brazil mencapai rekor 74 miliar dollar tahun lalu. Rousseff menekankan kepada presiden Amerika itu perlunya perbaikan infrastruktur di negaranya selagi mereka mempersiapkan panggung bagi dua acara olahraga dunia.
Kedua pemimpin juga menegaskan lagi komitmen untuk memajukan bisnis jasa dan barang manufaktur, serta mencabut berbagai hambatan bagi pengapalan produk-produk pertanian.
Obama dan Rousseff juga membahas kepentingan bersama kedua negara dalam mendorong kesepakatan regional guna meningkatkan hubungan pendidikan, wisata dan teknologi antara rakyat Amerika dan Brazil.
Presiden Barack Obama dan Presiden Brazil Dilma Rousseff hari Senin bertemu di Gedung Putih, Washington. Kemudian, dalam sebuah pernyataan, mereka merinci kerjasama yang luas antara kedua demokrasi dan ekonomi yang terbesar di benua Amerika.
Tetapi Rousseff, dalam pernyataan singkatnya, juga mengatakan ia mengungkapkan kepada Obama keprihatinan mengenai dampak perluasan kebijakan moneter negara-negara kaya atas negara berkembang seperti Brazil. Ia mengatakan ia khawatir berbagai kebijakan itu akan menjurus pada devaluasi mata uang Brazil.
Obama tidak membahas isu moneter itu dalam pernyataannya, dan mengatakan hubungan kedua negara “belum pernah sekuat ini.”
Perdagangan antara Amerika dan Brazil mencapai rekor 74 miliar dollar tahun lalu. Rousseff menekankan kepada presiden Amerika itu perlunya perbaikan infrastruktur di negaranya selagi mereka mempersiapkan panggung bagi dua acara olahraga dunia.
Kedua pemimpin juga menegaskan lagi komitmen untuk memajukan bisnis jasa dan barang manufaktur, serta mencabut berbagai hambatan bagi pengapalan produk-produk pertanian.
Obama dan Rousseff juga membahas kepentingan bersama kedua negara dalam mendorong kesepakatan regional guna meningkatkan hubungan pendidikan, wisata dan teknologi antara rakyat Amerika dan Brazil.