Pemerintah Tiongkok menjatuhkan hukuman dua tahun delapan bulan penjara terhadap pengacara HAM yang cacat, Ni Yulan, atas tuduhan menimbulkan kekacauan dan melakukan penipuan.
Sebuah pengadilan Beijing menghukum aktivis berpengalaman itu Selasa (10/4). Suaminya, Dong Jiqin, juga dihukum penjara selama dua tahun dengan tuduhan yang sama.
Ni dan Dong membantah tuduhan itu. Para pendukung mereka mengatakan, mereka dijadikan sasaran untuk membungkam kecaman terhadap pemerintah.
Keduanya dikenal memberikan bantuan hukum bagi warga yang menghadapi pengusiran paksa dari rumah mereka tanpa kompensasi yang memadai.
Mereka ditangkap setahun lalu sebagai bagian dari penumpasan luas pembangkangan politik menyusul adanya seruan online, yang tidak diketahui sumbernya, untuk menyelenggarakan demonstrasi meniru serangkaian pergolakan di negara-negara Arab.
Di luar ruang pengadilan yang dijaga ketat di pinggiran Beijing, pejabat Uni Eropa Raphael Droszewski membacakan sebuah pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan mendalam atas hukuman itu dan menyerukan pembebasan segera Ni.
Ia juga mengatakan Uni Eropa begitu prihatin dengan memburuknya situasi para pembela HAM di Tiongkok dan akan terus mengawasi secara seksama kasus-kasus seperti itu.
Ni dan Dong membantah tuduhan itu. Para pendukung mereka mengatakan, mereka dijadikan sasaran untuk membungkam kecaman terhadap pemerintah.
Keduanya dikenal memberikan bantuan hukum bagi warga yang menghadapi pengusiran paksa dari rumah mereka tanpa kompensasi yang memadai.
Mereka ditangkap setahun lalu sebagai bagian dari penumpasan luas pembangkangan politik menyusul adanya seruan online, yang tidak diketahui sumbernya, untuk menyelenggarakan demonstrasi meniru serangkaian pergolakan di negara-negara Arab.
Di luar ruang pengadilan yang dijaga ketat di pinggiran Beijing, pejabat Uni Eropa Raphael Droszewski membacakan sebuah pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan mendalam atas hukuman itu dan menyerukan pembebasan segera Ni.
Ia juga mengatakan Uni Eropa begitu prihatin dengan memburuknya situasi para pembela HAM di Tiongkok dan akan terus mengawasi secara seksama kasus-kasus seperti itu.