Dewan Keamanan Prihatin Ancaman Teroris di Mali

Suasana rapat Dewqan Keamanan PBB di Kantor Pusat PBB, New York (Foto: dok)

Dewan Keamanan PBB menyatakan keprihatinan mendalam akan ancaman teroris yang meningkat di Mali utara.
Menurut DK PBB, unsur-unsur al-Qaida di Maghreb Islam dan unsur-unsur ekstremis ada diantara pemberontak yang merebut sebagian besar bagian utara Mali tersebut.

Dalam sebuah pernyataan Senin malam, Dewan Keamanan menuntut diakhirinya semua permusuhan di bagian utara oleh kelompok-kelompok pemberontak dan mengatakan Dewan Keamanan tetap khawatir mengenai situasi kemanusiaan yang memburuk di Mali.

Sementara itu, Amerika Serikat memuji Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat, atau ECOWAS, karena memperantarai persetujuan dengan para pemimpin militer dan memulihkan pemerintahan sipil.

Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland mengatakan hari Senin persetujuan itu merupakan langkah sangat baik bagi Mali.

Ia mengatakan Amerika Serikat akan mengamati dalam beberapa hari mendatang untuk melihat apakah cukup kemajuan dicapai untuk memulihkan bantuan non kemanusiaan yang dihentikan Amerika bulan lalu.

Dewan Keamanan mendesak semua pihak agar melaksanakan persetujuan transisi tersebut segera dan mengupayakan solusi damai melalui dialog.

Pemimpin kudeta militer, Kapten Amadou Sanogo, mengadakan pembicaraan hari Senin dengan Dioncounda Traore, mantan ketua parlemen Mali yang akan menjabat sebagai presiden pemerintahan peralihan hingga pemilu diselenggarakan.