Kalangan pengusaha AS hanya menambah 129.000 lowongan bulan Januari 2014 lalu, menurunkan angka pengangguran dari 6,7% menjadi 6,6%.
Angka pengangguran turun di 43 negara-bagian Amerika pada bulan Januari lalu, sementara warga Amerika mulai mencari lowongan kerja dan sebagian besar dengan cepat diterima.
Departemen Perburuhan Amerika hari Senin mengatakan angka pengangguran hanya bertambah di Iowa yang meningkat menjadi 4,3 persen dari 4,2 persen. Itu jauh di bawah angka pengangguran nasional sebesar 6,6 persen bulan Januari.
23 negara-bagian melaporkan penerimaan pegawai bertambah bulan Januari, sementara 27 negara-bagian mengatakan jumlah penerimaan pegawai menurun. Musim dingin yang ekstrim berdampak pada penerimaan pegawai tingkat nasional, sementara kalangan pengusaha hanya menambah 129.000 lowongan bulan itu, di bawah penambahan bulanan rata-rata sebanyak 180.000 dalam dua tahun sebelumnya,
Negara bagian Rhode Island tertinggi angka penganggurannya, yaitu 9,2 persen sementara North Dakota terendah angka penganggurannya yaitu 2,6 persen.
Dalam laporan terpisah Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika hari Senin mengatakan produksi pabrik meningkat 0,8 persen, hampir merevisi keanjlokan 0,9 persen bulan Januari , yang terutama disebabkan oleh cuaca. Peningkatan bulan Februari adalah yang terbesar dalam 6 bulan.
Produksi perindustrian secara menyeluruh, termasuk manufaktur, pertambangan dan utilitas, naik 0,6 persen bulan Februari, yang terbesar sejak September. Produksi perindustrian tadinya jatuh 0,2 persen bulan Januari.
Tetapi beberapa data lain, negatif. Laporan pemerintah menunjukkan pesanan ke pabrik anjlok bulan Januari, Penjualan mobil turun setelah kenaikan besar tahun 2013. Penjualan tak bertambah bulan Februari setelah turun bulan Januari.
Menurut kalangan analis, pertumbuhan ekonomi Amerika sekitar 2 persen setahun dalam tiga bulan pertama tahun ini turun dari pertumbuhan lebih 3 persen dalam enam bulan pertama tahun lalu.
Sementara itu di Eropa, tekanan bertambah pada Bank sentral Eropa supaya berbuat lebih banyak untuk mencegah harga-harga turun di ke-18 negara zona euro hari Senin setelah angka-angka menunjukkan inflasi bulan Februari secara tak diduga turun ke tingkat terendah di seluruh kawasan itu.
Angka-angka yang dirilis hari Senin oleh badan statistik Eurostat menunjukkan harga-harga konsumen 0,7 persen lebih tinggi daripada tahun lalu. Itu lebih rendah dari estimasi semula 0,8 .
Angka-angka tadi kemungkinan akan memperkuat keprihatinan di di pasar-pasar keuangan bahwa zona euro berisiko mengalami deflasi, atau harga jatuh. Deflasi bisa merugikan ekonomi karena membuat konsumen dan bisnes menunda pembelian kebutuhan mereka dengan harapan harga bakal lebih murah lagi.
Setelah data itu dirilis, nilai tukar euro turun 0,2 persen hari Senin menjadi US$1.39 sen. Padahal dalam beberapa sesi perdagangan baru-baru nilai euro hampir US1.40 untuk pertama kali sejak Oktober 2011.
Departemen Perburuhan Amerika hari Senin mengatakan angka pengangguran hanya bertambah di Iowa yang meningkat menjadi 4,3 persen dari 4,2 persen. Itu jauh di bawah angka pengangguran nasional sebesar 6,6 persen bulan Januari.
23 negara-bagian melaporkan penerimaan pegawai bertambah bulan Januari, sementara 27 negara-bagian mengatakan jumlah penerimaan pegawai menurun. Musim dingin yang ekstrim berdampak pada penerimaan pegawai tingkat nasional, sementara kalangan pengusaha hanya menambah 129.000 lowongan bulan itu, di bawah penambahan bulanan rata-rata sebanyak 180.000 dalam dua tahun sebelumnya,
Negara bagian Rhode Island tertinggi angka penganggurannya, yaitu 9,2 persen sementara North Dakota terendah angka penganggurannya yaitu 2,6 persen.
Dalam laporan terpisah Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika hari Senin mengatakan produksi pabrik meningkat 0,8 persen, hampir merevisi keanjlokan 0,9 persen bulan Januari , yang terutama disebabkan oleh cuaca. Peningkatan bulan Februari adalah yang terbesar dalam 6 bulan.
Produksi perindustrian secara menyeluruh, termasuk manufaktur, pertambangan dan utilitas, naik 0,6 persen bulan Februari, yang terbesar sejak September. Produksi perindustrian tadinya jatuh 0,2 persen bulan Januari.
Tetapi beberapa data lain, negatif. Laporan pemerintah menunjukkan pesanan ke pabrik anjlok bulan Januari, Penjualan mobil turun setelah kenaikan besar tahun 2013. Penjualan tak bertambah bulan Februari setelah turun bulan Januari.
Menurut kalangan analis, pertumbuhan ekonomi Amerika sekitar 2 persen setahun dalam tiga bulan pertama tahun ini turun dari pertumbuhan lebih 3 persen dalam enam bulan pertama tahun lalu.
Sementara itu di Eropa, tekanan bertambah pada Bank sentral Eropa supaya berbuat lebih banyak untuk mencegah harga-harga turun di ke-18 negara zona euro hari Senin setelah angka-angka menunjukkan inflasi bulan Februari secara tak diduga turun ke tingkat terendah di seluruh kawasan itu.
Angka-angka yang dirilis hari Senin oleh badan statistik Eurostat menunjukkan harga-harga konsumen 0,7 persen lebih tinggi daripada tahun lalu. Itu lebih rendah dari estimasi semula 0,8 .
Angka-angka tadi kemungkinan akan memperkuat keprihatinan di di pasar-pasar keuangan bahwa zona euro berisiko mengalami deflasi, atau harga jatuh. Deflasi bisa merugikan ekonomi karena membuat konsumen dan bisnes menunda pembelian kebutuhan mereka dengan harapan harga bakal lebih murah lagi.
Setelah data itu dirilis, nilai tukar euro turun 0,2 persen hari Senin menjadi US$1.39 sen. Padahal dalam beberapa sesi perdagangan baru-baru nilai euro hampir US1.40 untuk pertama kali sejak Oktober 2011.