Abaikan Peringatan China, Botswana akan Terima Dalai Lama

Dalai Lama akan berkunjung ke Botswana akhir bulan Agustus ini (foto: dok).

Pemerintah Botswana mengatakan, akan menerima kunjungan pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan, Dalai Lama akhir bulan ini, meski ada peringatan dari investor utamanya, China.

Dalai Lama akan berada di Botswana untuk menghadiri seminar hak asasi manusia, namun mungkin juga bertemu dengan presiden, Ian Khama, yang mungkin akan mendapat lebih banyak teguran dari China. Negara di Afrika Selatan itu telah menolak tiga visa Dalai Lama karena menghadapi tekanan dari China.

Sampai beberapa minggu yang lalu, kata Lawrence Seretse, editor The Botswana Gazette, sedikit orang di negara berpenduduk sekitar 2 juta orang ini tahu siapa Dalai Lama.

Tetapi sekarang, pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan itu menjadi berita utama di negara Afrika selatan tersebut yang bersiap menjamunya pada tanggal 17 sampai 19 Agustus untuk menghadiri sebuah konferensi hak asasi manusia di ibukota, Gaborone. China yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Botswana, telah berkali-kali menyatakan keberatan atas kunjungan tersebut. China adalah investor terkemuka di Botswana, dengan investasi langsung lebih dari $ 1 miliar dolar pada tahun 2011.

China mengatakan, Tibet yang terletak di Himalaya telah menjadi bagian dari wilayahnya selama lebih dari tujuh abad dan menganggap Dalai Lama sebagai tokoh separatis berbahaya. Dia telah memimpin pemerintah bayangan Tibet di India sejak dia melarikan diri ke pengasingan pada tahun 1959.

Juru bicara pemerintah Botswana, Jeff Ramsay mengatakan, "Dia datang ke sini untuk kunjungan pribadi, untuk ambil bagian dalam sebuah seminar ... jadi semacam seminar akademis selama tiga hari. Dia mungkin akan bertemu dengan presiden. Presiden telah mengisyaratkan kemungkinan itu. "

Jika kedua pernyataan tersebut, kunjungan pribadi yang mencakup pertemuan dengan kepala negara terdengar kontradiktif, itu karena, Seretse mengatakan, memang begitu. Dia mengatakan, pemerintah memainkan permainan yang berbahaya dengan tidak mengambil sikap tegas terkait kunjungan tersebut.

Negara di Afrika Selatan itu telah tiga kali tunduk pada tekanan China dengan tidak memberikan visa kepada pemimpin spiritual tersebut. China telah membalas negara-negara yang bersedia menerima kedatangan Dalai Lama. Salah satu contohnya, Beijing menangguhkan hubungan diplomatik tingkat tinggi dengan Inggris, setelah Perdana Menteri David Cameron waktu itu bertemu dengan Dalai Lama pada tahun 2012. China juga menentang pertemuan mantan Presiden Barack Obama dengan Dalai Lama, tetapi melakukan tindakan nyata.

Pemerintah China telah mengecam rencana kunjungan Dalai Lama ke Botswana itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lu Kang menyampaikan masalah itu pekan lalu.

China, katanya, telah menegaskan sikapnya, dengan menyerukan agar negara yang bersangkutan dengan sungguh-sungguh menghormati kepentingan inti China dan mengambil keputusan politik yang benar mengenai masalah ini. China tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, namun tidak akan membiarkan negara lain melakukan hal-hal yang merugikan kepentingan utamanya. Beijing belum menentukan tindakan apa yang mungkin dilakukan jika Dalai Lama jadi berkunjung, namun, Ramsay mengatakan, pemerintahannya yakin bahwa China dan Botswana akan tetap berteman. [ps/ds]