Lebih Banyak Perempuan Buka Usaha di Amerika

  • Jim Randle

Your browser doesn’t support HTML5

Kaum Perempuan Buka 1200 Bisnis Setiap Hari di AS

Jumlah perempuan di Amerika yang memulai usaha satu setengah kali lebih banyak daripada laki-laki, dan banyak dari mereka mendapat bantuan dari seorang penulis yang mendesak mereka agar mengupayakan kerjasama, daripada meniru taktik bisnis kompetitif yang umum dilakukan laki-laki.

Wiraswasta yang efektif bisa membantu menutup kesenjangan ekonomi antara perempuan dan laki-laki di seluruh dunia. Kalau tidak, menurut Forum Ekonomi Dunia, perlu waktu puluhan tahun untuk menutup kesenjangan itu.

Para pakar mengatakan, lebih dari sepertiga bisnis di Amerika dipimpin perempuan. Mereka memperkirakan, persentase tersebut akan bertambah.

Bagi semakin banyak orang yang bekerja di luar ajang kerja yang umum, mendapatkan pengasuh anak sementara, dan menemukan tempat tenang untuk bekerja, adalah masalah besar.

Pengusaha Nicole Dash melihat masalah itu sebagai peluang, dan membuka usaha disebut "Play, Work or Dash" yang mengasuh anak-anak sementara orangtua bekerja atau menemui klien.

"Sangat fleksibel, pengasuhan anak berkualitas setiap kali mereka butuh, dan ini betul-betul tidak bisa didapat di tempat lain.”

Menurut Dash, perempuan memulai usaha guna mendapat keseimbangan yang lebih baik antara kerja dan keluarga, lebih mandiri dan mengendalikan jadwal mereka, dan tentu saja menghasilkan uang.

Penulis "Women Rocking Business" itu mengatakan, perempuan membuka 1.200 perusahaan di Amerika setiap hari dan menghasilkan 1,4 triliun dolar dalam penjualan setahun. Dalam wawancara melalui Skype, Sage Levine mengatakan, ciri budaya kita terkait perempuan mungkin hanyalah apa yang dibutuhkan untuk bisnis yang sukses.

"Perempuan pengusaha benar-benar berbisnis dengan berpijak pada kerja sama daripada persaingan, pemberdayaan dan bukan kekuasaan, dan berdasar kemurahan hati, bukan keterpaksaan, dan tentu saja ini juga berlaku bagi banyak laki-laki," ujarnya.

Bruce Purdy dari Small Business Administration mengatakan, perubahan undang-undang membantu perempuan memulai lebih banyak usaha. Perempuan bisa meminjam uang berdasar kelayakan kredit sendiri, bukan mengandalkan suami, ayah atau saudara laki-laki. Itu membawa perubahan besar pada lansekap ekonomi.

"Pada tahun 1970 hanya ada lima persen bisnis di Amerika yang dimiliki dan dikelola perempuan. Kini kira-kira 35 persen," kata Bruce Purdy.

Purdy mengatakan, jumlah itu mungkin akan bertambah karena perempuan memulai berbagai jenis usaha, terutama dalam bisnis jasa seperti tempat penitipan anak, kantor praktek dokter, pengurusan rumah, dan pendidikan.

Pendidik kawakan Kirsten Howard menyukai layanan perusahaan Dash karena membantunya bekerja paruh waktu untuk mengajar pendidik lain agar lebih efektif. [ka/al]