McDonald's akan menggandakan jumlah restorannya di China dalam lima tahun ke depan, yang nantinya akan melampaui Jepang sebagai pangsa pasar jaringan roti hamburger terbesar kedua di luar Amerika.
Perusahaan itu berharap memiliki 4.500 restoran di China menjelang tahun 2022, naik dari 2.500. Dengan semakin sedikitnya orang makan McDonald's di lokasi Amerika, McDonald's berharap menggandakan penjualan di China dalam lima tahun ke depan.
Menurunnya pangsa di dalam negeri membuat perusahaan Amerika lain beralih ke China untuk meningkatkan pertumbuhan.
Starbucks, misalnya, ingin membuka 5.000 kedai kopi di China menjelang tahun 2021, lebih dari dua kali lipat jumlah kedainya sekarang. Meski demikian beberapa jaringan waralaba mengalami kesulitan di China. Yum Brands, pemilik KFC dan Pizza Hut, merombak 7.500 restorannya di China menjadi perusahaan terpisah setelah gagal meningkatkan kembali penjualannya.
Pengumuman dari McDonald's Corp hari Selasa keluar seminggu setelah tercapai kesepakatan yang diumumkan sebelumnya untuk menjual sebagian besar operasinya di China.
Kesepakatan itu membuat McDonald's, yang berkantor pusat di di Oak Brook, Illinois, dekat Chicago hanya memiliki 20 persen saham pada bisnisnya di China.
McDonald's mengatakan 45 persen restorannya di China akan berada di kota-kota kecil, seperti Shantou dan Shijiazhuang dan 75 persen menawarkan jasa antar. Ada sekitar 37.000 restoran McDonald's di seluruh dunia dan lebih dari 14.000 berada di Amerika. [my]