Museum Sejarah AS: Tampilkan Peran Agama dalam Pembentukan dan Perkembangan Amerika

  • Yoni Puspadi

Your browser doesn’t support HTML5

Peran agama dalam pembentukan dan perkembangan Amerika menjadi tema Museum Nasional Sejarah Amerika atau National Museum of American History di Washington DC. Besarnya minat pengunjung yang datang ke museum itu tahun lalu.
VOA WEEKEND - ISLAM IN AMERICA
DATE : JAN/05/2019
TITLE : RELIGION IN EARLY AMERICA
NUMBER : 21072868
BYLINE : NIKOLETA ILIC/WASHINGTON DC
EDITOR : JIMMY MANAN

INTRO :
Peran agama dalam pembentukan dan perkembangan Amerika menjadi tema Museum Nasional Sejarah Amerika atau National Museum of American History di Washington DC.Besarnya minat pengunjung yang datang ke museum itu tahun lalu membuat penyelenggara berniat melangsungkan pameran serupa awal tahun ini.Wartawan VOA Nikoleta Ilic mewawancarai kurator Peter Manseau dan berikut laporannya disampaikan oleh Eva Mazrieva.

TEKS :
Sejarah agama di Amerika berawal dengan kedatangan pemukim Pilgrim ke daerah yang kini dikenal sebagai Massachusetts dengan kapal Mayflower pada 1620.Penindasan agama menggerakkan umat ini untuk meninggalkan Eropa menuju Dunia Baru, namun ada pula kelompok lain yang datang pada abad ke-17 dan berusaha menjalankan agama mereka secara damai.Kurator Museum Nasional Sejarah Amerika Peter Manseau mengatakan.

SOT : PETER MANSEAU/CURATOR
“Tradisi agama yang dibawa ke Amerika pada abad ke-17 itu jauh lebih beragam dibanding yang dibayangkan oleh orang-orang.Ada komunitas Protestan yang besar, yang berasal dari Inggris dan Belanda, namun pada saat yang sama, umat Katholik juga mendarat di Maryland.”

Ada juga berbagai kepercayaan dan praktik suku asli Amerika pada era kolonial.Ketika budak-budak Afrika dibawa secara paksa pada abad ke-17, mereka ikut membawa agama dari tanah air mereka, termasuk Islam.

SOT : PETER MANSEAU
“Dominasi tiap-tiap tradisi tergantung pada daerahnya.Komunitas ini menetap dan anggota lain akan mengikuti mereka.’’

Manseau menambahkan, upaya untuk menciptakan masyarakat yang seragam akan menyebabkan mereka terpecah dan mencari kawasan baru.

SOT : PETER MANSEAU
“Sejak awal ada perasaan bahwa komunitas yang berbeda akan menemukan pijakan yang berbeda untuk hidup di Amerika.Namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan komunitas ini untuk hidup bersama dan keanekaragaman mereka yang tinggal di tempat yang sama, menciptakankebutuhan bagi kebebasan beragama, sebuah cara dimana setiap orang diberi hak untuk mempraktekkan agama secara bebas.”


Ketika friksi dan konflik muncul diantara kelompok-kelompok agama yang berbeda itu, menurut Manseau, hal ini mengarah pada penyusunan perlindungan konstitusional terhadap kebebasan beragama.

SOT : PETER MANSEAU
“Pada tingkat negara bagian, ada konflik dan agitasi terus menerus untuk mencapai kebebasan yang lebih besar.Sehingga meskipun pemerintah federal Amerika memutuskan pada tingkat federal, bagi seluruh bangsa, tidak diberlakukan sebuah di gereja resmi, negara bagian tetap memiliki gereja resmi tersendiri.”

Tetapi gagasan kebebasan beragama, sebagaimana diabadikan dalam Amandemen Pertama Konstitusi Amerika, tidak langsung diterima.


SOT : PETER MANSEAU
“Dibutuhkan waktu 50 tahun sebelum kebebasan beragama di seluruh Amerika diterima sebagai hukum di negara ini.”

Setelah itu kelompok-kelompok agama minoritas menikmati hak-hak sama seperti gereja-gereja mayoritas.

SOT : PETER MANSEAU
“Setiap generasi Amerika harus mengajukan pertanyaan ini : apa makna kebebasan agama bagi kita masing-masing, dan ketika ada komunitas agama baru berkembang di Amerika, tak terhindarkan untuk mempertanyakan hal ini berulang kali.”(em/jm)