Brexit dan Pertikaian Perdagangan AS-China Punya Risiko Besar Pada Ekonomi Dunia

  • Jimmy Manan

Your browser doesn’t support HTML5

Jepang mengatakan perlambanan ekonomi China, kemelut Brexit dan pertikaian perdagangan Amerika - China punya risiko besar pada ekonomi dunia.Selanjutnya Jimmy membawakan laporan AP ini.
AP: At Davos, battle lines are drawn over trade and cooperation
INTRO:
PM Jepang mengatakan perlambanan ekonomi Tiongkok, kemelut Brexit dan pertikaian perdagangan Amerika - Tiongkok punya risiko besar pada ekonomi dunia.Selanjutnya Jimmy membawakan laporan AP ini.
TEKS:
Pemimpin-pemimpin dunia yang condong menginginkan kerjasama internasional dan perdagangan bebas Rabu menyatakan penentangan mereka terhadap gelombang nasionalisme populis yang belakangan semakin mengemuka di pertemuan Forum Ekonomi Sedunia di Davos Swiss.
Pemimpin Jepang dan Jerman, dua negara yang berkembang pesat sejak kehancuran mereka pd PD ke 2, memfokuskan pada kebutuhan kerja-sama.
Ini merupakan sebuah sindiran terhadap pidato-pidato sebelumnya dari presiden Brasil dan Menlu Amerika Mike Pompeo, yang mengatakan, pemerintah seharusnya lebih fokus pada kepentingan nasional mereka sendiri ketimbang peraturan internasional.
Kata Kanselir Jerman Angela Merkel, “Saya berpendapat akan bermanfaat untuk mempertemukan orang-orang yang berpikiran sama dari seluruh dunia, karena opsi lain akan mengarah pada keputus-asaan.”
Kata Merkel, usaha untuk memerangi masalah global mulai dari perlambanan ekonomi sampai ketegangan seputar perdagangan, Brexit, dan migrasi, hanya akan efektif kalau kita mampu berkompromi.
Dia memberi contoh persetujuan perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Jepang yang akan diberlakukan pada 1 Februari.
PM Jepang Shinzo Abe juga menekankan perlunya kerjasama dan mencontohkan kesepakatan negara-negara lingkaran Pasifik.Namun dia memperingatkan ada risiko lainnya.“pergesekan antara Amerika dan Tiongkok adalah salah satunya, dan Jepang selalu mengatakan langkah pembatasan perdagangan dan saling balas tidaklah menguntungkan,”katanya dalam penampilannya yang pertama di Davos selama lima tahun.
Sementara Angela Merkel dan Shinzo Abe secara langsung memperingatkan risiko dari langkah-langkah penghukuman seperti yang dilakukan Trump, dan tidak lewat jalur lembaga internasional seperti WTO untuk menyelesaikan pertikaian, namun baik Jepang maupun Eropa juga mengeluhkan Tiongkok.
Sementara itu wapres Tiongkok juga memanfaatkan pidatonya di Davos untuk menyindir Trump dan pemerintahannya.“Mengalihkan kesalahan atas masalah Anda sendiri ke negara lain tidak akan mengatasi permasalahannya,” kata Wang Qi-shan.
Meskipun dia berusaha menggambarkan Tiongkok sebagai pendukung pasar terbuka, dalam kenyataannya Tiongkok mengendalikan secara ketat akses investor dan bisnis asing ke pasar Tiongkok.
Trump tadinya akan hadir di Davos dengan sebuah delegasi besar guna bertemu dengan delegasi Tiongkok.Tetapi akibat penutupan sebagian operasi pemerintah Amerika membatalkan lawatan tersebut.Juga pemimpin-pemimpin lain, seperti Inggris dan Perancis membatalkan lawatan guna menanggapi Brexit dan protes-protes.Ketidak pastian penyelesaian kemelut Brexit juga sangat mewarnai pembicaraan di Davos, dan dinilai merupakan risiko besar pada perdagangan dan kerja-sama global.