26688511 ILO-WORLD EMPLOYMENT
HEAD: Pengangguran Global Telah Mencapai Level Terendah Dalam Satu Dekade
NUMBER: 26688511
((INTRO))
Sebuah laporan baru menemukan bahwa tingkat pengangguran dunia telah turun menjadi lima persen, level terendah sejak krisis ekonomi global pada tahun 2008. Namum menurut Organisasi Buruh Internasional lapangan kerja yang diciptakan adalah pekerjaan berkualitas rendah yang membuat sebagian besar pekerja di dunia terperosok dalam kemiskinan. Lisa Schlein melaporkan untuk VOA dari Jenewa pada peluncuran laporan World Employment and Social Outlook: Tren 2019. Selengkapnya disampaikan Adriana Sembiring.
((TEXT))
Lebih dari 172 juta orang di seluruh dunia menganggur pada tahun 2018. Itu sekitar 2 juta lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Organisasi Buruh Internasional, ILO, memperkirakan tingkat pengangguran global sebesar lima persen pada dasarnya tetap tidak berubah selama beberapa tahun ke depan.
Namun laporan ILO itu menemukan bahwa mayoritas dari 3,3 miliar orang yang dipekerjakan di seluruh dunia, bekerja dalam kondisi yang buruk yang tidak menjamin mereka hidup layak.
Deputi Direktur Jenderal untuk Kebijakan ILO, Deborah Greenfield mengatakan banyak orang memiliki pekerjaan yang tidak menawarkan keamanan ekonomi, kurangnya kesejahteraan material dan peluang kerja yang layak.
((GREENFIELD ACT))
"Pekerjaan ini cenderung informal dan ditandai dengan upah rendah, tidak aman dan akses ke perlindungan sosial dan hak-hak di tempat kerja sedikit atau tidak ada. Di seluruh dunia, 2 miliar pekerja, atau 61 persen, berada dalam sektor informal."
((END ACT))
Selama 30 tahun terakhir, laporan ini menemukan penurunan besar dalam jumlah pekerja yang miskin di negara-negara berpenghasilan menengah. Tetapi situasinya tetap serius di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah. Laporan itu mengatakan seperempat dari mereka yang bekerja di sana tidak mendapatkan cukup uang untuk keluar dari kemiskinan ekstrem atau sedang.
Secara regional, ILO melaporkan hanya 4,5 persen dari penduduk usia kerja di Sub-Sahara Afrika yang menganggur, dengan 60 persen bekerja. Direktur Penelitian ILO, Damian Grimshaw, mengatakan data statistik yang baik ini menyesatkan.
((GRIMSHAW ACT))
"Di sub-Sahara Afrika kami menemukan 18 dari 20 negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi. Dan mereka juga negara-negara dengan lapangan kerja informal yang sangat, sangat tinggi. Jadi, lebih tinggi dari 80 persen di sebagian besar negara di sub-Sahara Afrika, meskipun memiliki tingkat pengangguran terendah di dunia. "
((END ACT))
Grimshaw mengatakan tingkat pengangguran bukan ukuran yang baik untuk kinerja pasar tenaga kerja atau kinerja ekonomi di negara-negara dengan tingkat pekerjaan informal yang tinggi.
Para ahli ILO juga menyoroti kurangnya kemajuan dalam menutup kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja. Mereka mencatat hanya 48 persen perempuan yang bekerja, dibandingkan dengan 75 persen laki-laki.
Masalah lain yang mengkhawatirkan adalah tingginya pengangguran kaum muda. ILO mengatakan satu dari lima orang muda berusia di bawah 25 tahun menganggur dan tidak memiliki keterampilan, menurunkan prospek pekerjaan mereka pada masa depan.
HEAD: Pengangguran Global Telah Mencapai Level Terendah Dalam Satu Dekade
NUMBER: 26688511
((INTRO))
Sebuah laporan baru menemukan bahwa tingkat pengangguran dunia telah turun menjadi lima persen, level terendah sejak krisis ekonomi global pada tahun 2008. Namum menurut Organisasi Buruh Internasional lapangan kerja yang diciptakan adalah pekerjaan berkualitas rendah yang membuat sebagian besar pekerja di dunia terperosok dalam kemiskinan. Lisa Schlein melaporkan untuk VOA dari Jenewa pada peluncuran laporan World Employment and Social Outlook: Tren 2019. Selengkapnya disampaikan Adriana Sembiring.
((TEXT))
Lebih dari 172 juta orang di seluruh dunia menganggur pada tahun 2018. Itu sekitar 2 juta lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Organisasi Buruh Internasional, ILO, memperkirakan tingkat pengangguran global sebesar lima persen pada dasarnya tetap tidak berubah selama beberapa tahun ke depan.
Namun laporan ILO itu menemukan bahwa mayoritas dari 3,3 miliar orang yang dipekerjakan di seluruh dunia, bekerja dalam kondisi yang buruk yang tidak menjamin mereka hidup layak.
Deputi Direktur Jenderal untuk Kebijakan ILO, Deborah Greenfield mengatakan banyak orang memiliki pekerjaan yang tidak menawarkan keamanan ekonomi, kurangnya kesejahteraan material dan peluang kerja yang layak.
((GREENFIELD ACT))
"Pekerjaan ini cenderung informal dan ditandai dengan upah rendah, tidak aman dan akses ke perlindungan sosial dan hak-hak di tempat kerja sedikit atau tidak ada. Di seluruh dunia, 2 miliar pekerja, atau 61 persen, berada dalam sektor informal."
((END ACT))
Selama 30 tahun terakhir, laporan ini menemukan penurunan besar dalam jumlah pekerja yang miskin di negara-negara berpenghasilan menengah. Tetapi situasinya tetap serius di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah. Laporan itu mengatakan seperempat dari mereka yang bekerja di sana tidak mendapatkan cukup uang untuk keluar dari kemiskinan ekstrem atau sedang.
Secara regional, ILO melaporkan hanya 4,5 persen dari penduduk usia kerja di Sub-Sahara Afrika yang menganggur, dengan 60 persen bekerja. Direktur Penelitian ILO, Damian Grimshaw, mengatakan data statistik yang baik ini menyesatkan.
((GRIMSHAW ACT))
"Di sub-Sahara Afrika kami menemukan 18 dari 20 negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi. Dan mereka juga negara-negara dengan lapangan kerja informal yang sangat, sangat tinggi. Jadi, lebih tinggi dari 80 persen di sebagian besar negara di sub-Sahara Afrika, meskipun memiliki tingkat pengangguran terendah di dunia. "
((END ACT))
Grimshaw mengatakan tingkat pengangguran bukan ukuran yang baik untuk kinerja pasar tenaga kerja atau kinerja ekonomi di negara-negara dengan tingkat pekerjaan informal yang tinggi.
Para ahli ILO juga menyoroti kurangnya kemajuan dalam menutup kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja. Mereka mencatat hanya 48 persen perempuan yang bekerja, dibandingkan dengan 75 persen laki-laki.
Masalah lain yang mengkhawatirkan adalah tingginya pengangguran kaum muda. ILO mengatakan satu dari lima orang muda berusia di bawah 25 tahun menganggur dan tidak memiliki keterampilan, menurunkan prospek pekerjaan mereka pada masa depan.