Protest di Sudan

Your browser doesn’t support HTML5

Gerakan utama yang melancarkan protes di Khartoum sejak Presiden Omar al-Bashir disingkirkan, Asosiasi Profesional Sudan (SPA) berseru diadakan demonstrasi masal hari Kamis. Pemerotes menuntut dewan peralihan yang dibentuk militer menggantikan Bashir diganti dengan dewan peralihan ke sipil.
Correspondent Report 04-18-2019
Naba Mohiedeen – Khartoum
For Breakfast Show : 04-18-2019
Time : 6:00 – 8:30 PM.EDT

Sudan Protest Rally
Intro : Gerakan utama yang melancarkan protes di Khartoum sejak Presiden Omar al-Bashir disingkirkan, Asosiasi Profesional Sudan (SPA) berseru diadakan demonstrasi masal hari Kamis. Pemerotes menuntut dewan peralihan yang dibentuk militer menggantikan Bashir diganti dengan dewan peralihan ke pemerintahan sipil. Koresponden VOA di Khartoum mengirim laporan lebih lanjut disampaikan Ali Lubis.
Text : Seruan itu ditanggapi oleh ribuan orang di pusat kota Khartoum. Mereka membanjiri jalanan menuju ke Markas Besar militer menuntut Dewan Militer secepatnya mengembalikan pemerintahan sipil. Pendiri-kembar SPA Mohamed Naji mengatakan, mereka menuntut pihak militer menyerahkan kekuasaan kepada rakyat.
Naji Act In Arabic
Text : Ia mengatakan pemerotes menuntut dibentuk dewan kepresidenan sipil dengan perwakilan militer untuk memenuhi tuntutan revolusi rakyat Sudan. SPA meminta semua pihak memilih para pemuka yang akan duduk dalam dewan peralihan ke pemerintahan sipil. Pemerotes dibagi ke dalam kelompok dokter, pengacara hukum, wartawan, bankir dan insinyur. Mohamed Ahmed dari kelompok dokter mengatakan begini :
Ahmed Act In Arabic
Text : Ia mengatakan mereka akan terus mogok duduk sampai tuntutan revolusi dipenuhi. Pemerotes sudah bertahan di depan Markas Militer itu sejak tanggal 6 April, tidak mau membubarkan diri meskipun militer mengatakan pekan lalu mereka sudah menyingkirkan Presiden Omar al-Bashir.
Dewan Militer juga sudah membubarkan pasukan keamanan yang tunduk pada Bashir dan sekarang berada di bawah komando militer dan polisi. Terlepas dari semua itu, pemerotes seperti Mai Noor tetap curiga dan berkata begini :
Noor Act In Arabic
Text : Noor mengatakan mereka mendengar Bashir di penjara dan mereka tidak mau ia dikirim ke tempat lain. Mereka mau Bashir diseret ke pengadilan publik atas semua kejahatan yang dilakukannya di Darfur dan atas genosida serta pembunuhan terhadap pemerotes.
Hari Senin Dewan memberi waktu 15 hari kepada Sudan untuk beralih ke pemerintahan sipil atau akan diskors dari keanggotaanya dalam Uni Afrika.
Aksi protes di Sudan bermula bulan Desember akibat kenaikan harga bahan bakar dan kekurangan pangan menyebabkan harga-harga naik dan seruan kepada Bashir untuk turun. Disusul dengan kudeta militer yang menyingkirkannya dari 30 tahun berkuasa. (al)