Kedutaan Besar Azerbaijan di Iran Tutup Sementara Setelah Serangan Mematikan

Orang-orang berkumpul di luar Kedutaan Besar Azerbaijan setelah serangan di Teheran, Iran, Jumat, 27 Januari 2023. (AP/Vahid Salemi)

Azerbaijan mengatakan pada hari Senin (30/1) bahwa pihaknya menangguhkan operasi kedutaannya di Iran, beberapa hari setelah seorang pria bersenjata menyerbu misi tersebut, menewaskan seorang penjaga dan melukai dua lainnya.

Iran mengatakan serangan pada hari Jumat itu dimotivasi oleh alasan pribadi tetapi Azerbaijan menyebutnya sebagai tindakan terorisme. "Operasi kedutaan Azerbaijan di Iran untuk sementara ditangguhkan menyusul evakuasi stafnya dan anggota keluarga mereka dari Iran," kata juru bicara kementerian luar negeri Azerbaijan Ayxan Hacizada kepada AFP.

"Itu tidak berarti bahwa hubungan diplomatik telah diputuskan," katanya, seraya menambahkan bahwa konsulat jenderal Azerbaijan di kota Tabriz, Iran, tetap eksis dan beroperasi.

BACA JUGA: Orang Bersenjata Tewaskan Kepala Keamanan Kedubes Azerbaijan di Iran

Dalam pembicaraan telepon pada hari Sabtu dengan sejawatnya dari Iran, Ebrahim Raisi, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan dia berharap "aksi kekerasan teror ini akan diselidiki secara menyeluruh".

Polisi Teheran mengatakan penyerang, yang ditangkap, adalah seorang pria Iran yang menikah dengan seorang wanita Azerbaijan.

Amerika Serikat mengutuk "kekerasan yang tidak dapat diterima" itu dan mendesak penyelidikan segera. Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Moskow "terkejut" dengan serangan itu.

Iran adalah rumah bagi jutaanorang dari etnis Azeri berbahasa Turki dan telah lama menuduh Azerbaijan mengobarkan sentimen separatis di dalam wilayahnya.

Hubungan antara kedua negara sebetulnya tidak hangat. Negara bekas republik Soviet itu adalah sekutu dekat Turki, yang merupakan musuh Iran.

Teheran juga khawatir wilayah Azerbaijan dapat digunakan untuk kemungkinan serangan terhadap Iran oleh Israel, pemasok utama senjata ke Baku. [ab/uh]