Tentara AS Travis King Dalam Tahanan AS Setelah Kabur ke Korut

FILE - Layar TV di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, menampilkan siaran berita tentang tentara Amerika Travis King, Rabu, 27 September 2023. (AP/Ahn Young-joon)

Pentagon mengatakan seorang tentara Amerika yang secara ilegal menyeberang ke Korea Utara pada Juli kini berada dalam tahanan Amerika.

Seorang tentara Amerika yang secara ilegal masuk ke Korea Utara pada Juli lalu kini berada dalam tahanan Amerika, kata para pejabat AS, Rabu (27/9).

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan Travis King, prajurit dua Angkatan Darat, dipindahkan dari Korea Utara ke China dengan bantuan pemerintah Swedia. Pejabat itu mengatakan Amerika kemudian menerima King di China dan membawanya pulang.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah Swedia atas peran diplomatiknya sebagai kekuatan pelindung bagi Amerika Serikat di DPRK dan pemerintah Republik Rakyat China atas bantuannya dalam memfasilitasi pemindahan Prajurit King,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dalam pernyataan pada Rabu. DPRK adalah singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea.

Sekretaris Pers Pentagon Brigjen Pat Ryder menghargai kerja keras personel di Angkatan Darat, Pasukan Amerika Serikat di Korea, dan seluruh Departemen Pertahanan untuk membawa pulang Prajurit King.”

Tidak ada konsesi yang diberikan kepada Korea Utara untuk pembebasan ini, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada VOA dalam penjelasan kepada wartawan, Rabu.

“Kami akan berfokus dalama beberapa minggu ke depan selama diperlukan untuk membuat King berada dalam kondisi yang baik – dengan pijakan yang kokoh. Dan kemudian kami akan menangani tindakan administratif apa pun yang mungkin terjadi setelah proses reintegrasi,” kata pejabat itu.

BACA JUGA: Korea Utara Sebut Tentara AS yang Kabur ke Negaranya Meminta Suaka Akibat Dianiaya

Sebelumnya Korea Utara mengatakan pihaknya mengusir King setelah menyelesaikan penyelidikan akhir terhadapnya. Ia dibawa oleh tentara Korea Utara pada Juli lalu setelah menerobos perbatasan Korea yang dijaga ketat oleh militer.

King menghadapi sanksi pemecatan dari Angkatan Darat AS pada waktu ia kembali ke pangkalannya di Fort Bliss, Texas, setelah menjalani hukuman penjara di Korea Selatan atas tuduhan penyerangan. Ia seharusnya naik pesawat kembali ke AS pada 17 Juli ketika ia menyelinap keluar dari bandara dan mengikuti tur sipil di kompleks perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan sehari kemudian.

King dibawa oleh tentara Korea Utara yang sedang bertugas di Area Keamanan Bersama, lapor kantor berita resmi Korea Utara KCNA, sewaktu tentara berpakaian preman “dengan sengaja menyusup ke area di sisi Korea Utara yang terletak di antara ruangan untuk kontak militer Korea Utara-AS dan kamar kecil para petugas keamanan di Garis Demarkasi Militer.”

KCNA Rabu mengatakan King telah memendam perasaan dendam atas perlakuan tidak manusiawi dan diskriminasi rasial di dalam militer AS. KCNA menambahkan temuan sementara Korea Utara mendapati bahwa King ingin berlindung di Korea Utara atau tempat lain karena alasan yang sama.

Garis Demarkasi Militer adalah perbatasan resmi yang memisahkan kedua Korea, yang ditetapkan berdasarkan gencatan senjata yang menghentikan Perang Korea 1950-1953, yang secara teknis masih berlangsung karena belum berakhir secara resmi dan belum ada perjanjian damai. [uh/ab/ka]