Seorang dokter Polandia yang diculik di Chad selatan pekan lalu telah dibebaskan, melalui operasi gabungan antara pasukan Prancis dan Chad, kata pihak berwenang pada Selasa (2/13).
Aleksandra Kuligowska, relawan sebuah rumah sakit yang dikelola oleh badan amal Katolik, Caritas, diculik pada Jumat bersama seorang rekannya yang berasal dari Meksiko.
“Dia aman dan sehat, dan saya telah menyampaikan hal ini kepada orang-orang terdekatnya melalui telepon. Saya berterima kasih kepada pasukan lokal dan pasukan sekutu kami dari Prancis atas aksi mereka,” kata Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski di platform X.
Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz di platform X menyampaikan ucapan “terima kasih yang paling hangat kepada menteri pertahanan Prancis (Sebastien) Lecornu dan kepada tentara Prancis, berkat pembebasan wanita Polandia itu.”
Dia mengatakan Aleksandra Kuligowska akan segera kembali ke Polandia.
Ildjima Abdraman, gubernur provinsi Tandjile di Chad selatan, mengatakan pasukan lokal dari negara Afrika tengah itu telah menyelamatkan Kuligowska.
Abdraman mengatakan Kuligowska telah “dibebaskan oleh pasukan pertahanan dan keamanan kami” setelah dia ditempatkan di wilayah Kimri.
“Saat helikopter terbang di atas, para penculik keluar untuk mencoba menembak jatuh helikopter tersebut, meninggalkan sandera sendirian,” tambah Abdraman.
“Saat pasukan darat kami maju, mereka berhasil menyelamatkan sandera. Semua penculik tewas. Ada tiga orang.”
Kuligowska dibawa ke ibu kota N'Djamena dengan helikopter, kata Abdraman.
Seorang juru bicara pasukan Prancis yang ditempatkan di kawasan Sahel mengatakan kepada kantor berita AFP, bahwa pasukan Chad melakukan penyelamatan tetapi menolak untuk mengatakan apa peran tentara Perancis.
Chad telah menjadi bagian integral dari organisasi regional G5 Sahel yang dibentuk pada tahun 2014 untuk memerangi jihadisme di kawasan sub-Sahara.
Namun, organisasi tersebut tampaknya akan bubar setelah penarikan diri Mali, Burkina Faso dan Niger menyusul kudeta militer di negara-negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Ketiga negara itu telah mengusir pasukan Prancis. [lt/ns]