Angkatan bersenjata Kamboja dan China mengakhiri latihan militer gabungan selama 15 hari di negara Asia Tenggara itu pada hari Kamis (30/5) dengan demonstrasi tembakan menggunakan peluru tajam berdasarkan simulasi insiden teroris..
Latihan penutupan di pangkalan Svay Chok, sekitar 90 kilometer barat laut Phnom Penh, menampilkan interaksi kendaraan lapis baja, tentara, drone, dan robot anjing.
Sekitar 1.300 personel militer Kamboja dan 760 personel bk ikut ambil bagian dalam manuver darat dan laut tahunan yang dijuluki Golden Dragon (“Naga Emas”) itu. Selain pasukan, latihan tersebut melibatkan tiga kapal AL Tiongkok dan 11 kapal AL Kamboja.
Meningkatnya kerja sama kedua negara itu telah memicu kekhawatiran Amerika Serikat mengenai semakin besarnya pengaruh Beijing di Kamboja.
Secara khusus, AS khawatir bahwa keterlibatan aTiongkok dalam pembangunan dermaga baru di pangkalan Ream dapat menjadikannya pos terdepan baru bagi angkatan laut China di lokasi yang strategis dan penting di Teluk Thailand.
Kamboja menepis kekhawatiran tersebut dan mengatakan bahwa konstitusinya melarang penempatan pasukan militer asing di wilayahnya.
Latihan Golden Dragon telah diadakan secara rutin sejak tahun 2016, sekitar waktu yang sama ketika Kamboja membatalkan latihan serupa dengan Amerika Serikat. [lt/uh]