Tiongkok Ciptakan Hadiah Perdamaian Confucius

Seorang perempuan melintasi penjara tempat Liu Xiaobo, pemenang Nobel Perdamaian ditahan di Beijing.

Hadiah Perdamaian Confucius, yang mendapat namanya dari filosof terkenal di Tiongkok, bermaksud menyaingi Hadiah Nobel.

Organisasi yang baru terbentuk mengatakan mereka akan memberi hadiah perdamaian pada hari Kamis, sehari sebelum Hadiah Nobel Perdamaian dianugerahkan di Norwegia kepada pembangkang Tiongkok Liu Xiaobo.

Pengumuman itu dikeluarkan hanya tiga minggu setelah sebuah surat kabar Tiongkok mengusulkan penciptaan Hadiah Perdamaian Confucius, yang diberi nama filosof terkenal Tiongkok. Ini diusulkan setelah adanya usaha keras untuk merongrong upacara Nobel pada hari Jumat di Oslo dengan menekan pemerintah negara-negara agar memboikot upacara tersebut.

Dalam email kepada organisasi-organisasi media pada hari Rabu, panitia Hadiah Confucius mengatakan hadiah awal akan menghormati mantan Wakil Presiden Taiwan Lien Chen, yang membangun jembatan perdamaian antara Taiwan dan Tiongkok Daratan. Lien adalah ketua Partai Nasionalist Taiwan atau Kuo Min Tang pada tahun 2005, ketika ia melakukan kunjungan bersejarah ke Tiongkok Daratan, yang membantu meredakan puluhan tahun ketegangan antara kedua pemerintah.

Calon-calon lain untuk mendapat hadiah Confucius, antara lain, mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, milyarder yang ringan beramal Bill Gates. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Panchen Lama yang diangkat Beijing, tokoh kedua paling tinggi dalam agama Budha di Tibet.