Obama dan Kubu Republik Sepakati Pemotongan Pajak

Presiden Obama mendesak kedua partai untuk menyepakati perpanjangan pemotongan pajak.

RUU bernilai 858 miliar dolar itu mendapat dukungan lebih dari 60 suara yang diperlukan untuk meloloskannya di Senat,

Presiden Amerika Barack Obama dan kelompok Republik menyepakati perpanjangan pemotongan pajak bagi rakyat Amerika, yang pada akhir tahun ini tampaknya akan disetujui Kongres.

RUU ini kontroversial dan mendapat tentangan dari kubu Demokrat di Kongres, karena rancangan tersebut memberikan keringan pajak bagi semua tingkat penghasilan, termasuk mereka yang kaya-raya.

Dalam pemungutan suara percobaan di Senat pada hari Senin, rancangan undang-undang bernilai 858 miliar dolar itu mendapat dukungan lebih dari 60 suara yang diperlukan untuk meloloskannya.

Pemungutan suara akhir mengenai rencana tersebut diperkirakan berlangsung Selasa atau Rabu, sebelum rancangan undang-undang itu diajukan ke DPR. Di sana, nasib rancangan tersebut menghadapi ketidakpastian.

Presiden mengatakan kepada wartawan Senin malam ia puas dengan apa yang terjadi di Senat. Ia mendesak DPR agar bertindak cepat mengenai rancangan undang-undang yang menurutnya akan memarakkan perekonomian dan menciptakan peluang kerja.

Langkah tersebut akan melanjutkan potongan pajak pendapatan selama dua tahun yang mulai diberlakukan semasa pemerintahan Presiden George W Bush dan akan berakhir tahun ini. Paket tersebut juga akan memperpanjang pemberian tunjangan pengangguran selama 13 bulan bagi mereka yang menganggur dalam jangka lama.