AS dan Kanada Bersedia Rundingkan Sanksi dengan Kubu Oposisi Burma

Pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Burma, Aung San Suu Kyi, berpidato di Rangoon, Selasa (2/8).

Pejabat AS dan Kanada menyambut baik tawaran partai NLD Aung San Suu Kyi untuk meninjau kembali sanksi internasional yang merugikan rakyat Burma.

Para pejabat di Amerika Serikat dan Kanada bersedia menegosiasikan ulang sanksi Burma dengan para tokoh oposisi Burma. Ini merupakan tanggapan kedua negara terhadap imbauan dari partai yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), untuk meninjau sanksi internasional yang menyengsarakan rakyat Burma.

NLD menyampaikan, Selasa, sanksi-sanksi hendaknya tetap berlaku selama Burma menahan lebih dari 2.000 tahanan politik di balik jeruji. Tetapi, partai ini menghendaki perundingan dengan Amerika Serikat, Uni Eropa dan Kanada dan Australia untuk mempertimbangkan “kapan, bagaimana, dan apa persyaratannya” supaya sanksi itu dapat diubah guna memajukan "demokrasi, hak asasi, dan lingkungan ekonomi yang sehat.”

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan kepada VOA, Selasa, bahwa Amerika Serikat merundingkan keampuhan dan dampak sanksi dengan berbagai kalangan yang berkepentingan di Burma, termasuk oposisi demokrat, suku-suku minoritas dan masyarakat internasional. Juru bicara tersebut mengatakan sanksi-sanksi ditujukan untuk menekan pemerintah Birma agar menghormati hak asasi, membebaskan tahanan politik dan membuka dialog sejati dengan oposisi dan para pemuka suku.

Sementara itu, seorang juru bicara pemerintah Kanada mengatakan bahwa negaranya menyambut baik tawaran dialog dengan Aung San Suu Kyi, NLD dan organisasi-organisasi pro-demokrasi lainnya mengenai solusi terbaik untuk menggalakkan demokrasi, kebebasan dan penghormatan hak asasi manusia di Burma.