PM Libanon  Kembali Mengundurkan Diri Karena Gagal Bentuk Pemerintahan

Omar Karami yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri Libanon mengundurkan diri hari Rabu setelah gagal membentuk pemerintahan yang akan menuntun negara itu ke pemilihan umum bulan Mei.

Karami yang pro-Syria itu mengatakan dia menemui jalan buntu dalam konsultasi untuk membentuk kabinet. Politisi pro-Syria itu pertama mundur tanggal 28 Februari menyusul gelombang demonstrasi anti-Syria. Fdia ditunjuik kembali bulan Maret, tetapi tetapi gagal membentuk kabinet yang mengikutsertakan anggota oposisi Libanon yang anti-Syria.

Menteri Luar Negeri Amerika Condoleezza Rice menyambut baik pengunduran diri kedua itu sebagai kesempatan bagi Libanon untuk melangkah ke depan dan menentukan masa depannya sendiri, bebas dari campurtangan asing. Katanya, tidak ada alasan bagi penangguhan lebih lanjut proses politik Libanon.

Perkembangan hari Rabu itu bergulir saat rakyat Libanon memperingati pecahnya tahun 1975 perang saudara 15 tahun dengan hari perujukan, yang merayakan persatuan Muslim-Kristen.