Majelis rendah parlemen Jepang, dibubarkan hari ini – Senin – untuk melicinkan jalan bagi pemilu mendadak setelah dikalahkannya rencana undang-undang reformasi pelayanan pos di majelis tinggi parlemen Jepang. PM Jepang Junichiro Koizumi, mengatakan kepada para anggota senior Partai Demokrasi Liberal-nya, dan kepada para mitra koalisinya, pemilu akan diadakan 11 September nanti.
Para pengamat mengatakan, taktik ini kemungkinan akan mengakibatkan kekalahan partai Demokrat Liberal yang berkuasa dan konservatif, meskipun namanya Liberal, yang telah menguasai politk Jepang seusai perang. Majelis tinggi parlemen siap menghadapi perkembangan poltiik hari ini, dengan menolak rencana Koizumi untuk menswastakan jawatan pos Jepang. Paket reformasi itu ditolak dengan perbandingan suara 125 lawan 108, dengan 22 anggota partai Koizumi dalam mayoritas. Para pejabat LDP mengatakan, para pembangkang dalam partai itu tidak bakal dicalonkan dalam pemilu bulan depan. Paket reformasi jawatan pos Jepang disepakati oleh majelis rendah parlemen dengan selisih suara tipis bulan lalu, ini akan memisahkan layanan pengiriman surat dan layanan keuangan. Mencakup lembaga simpan pinjam, yang memiliki 3 trilyun dolar dalam dana simpanan pribadi.