Bentrokan Mencemari Pemilu Parlemen di Mesir, Empat Tewas

Kekerasan yang meningkat masih terus mencemari pemilu parlemen di Mesir, dimana polisi dan pemilih bakuhantam di bagian utara negara itu, menyebabkan paling kurang empat orang tewas.

Di beberapa wilayah lainnya, pemilih bentrok dengan polisi bersenjata peluru karet dan gas airmata yang menutup tempat-tempat pemungutan suara. Juga ada berbagai laporan mengenai polisi dan para preman bersenjata memukuli warga pemilih dengan tongkat dan pentungan.

Kementerian dalam negeri menyalahkan kekerasan itu pada Ikhwanul Muslimin yang ber-oposisi, dan membantah pasukan keamananlah yang mencampuri pemungutan suara. Amerika Serikat hari Selasa mengatakan laporan mengenai kekerasan dan intimidasi terhadap pemilih meningkatkan keprihatinan serius atas arah reformasi politik di Mesir.

Rakyat Mesir di 9 provinsi memberikan suara mereka hari ini dalam pemilu tiga tahap ronde terakhir yang dimulai tanggal 9 November. Partai Nasional Demokratik Presiden Husni Mubarak diperkirakan akan tetap menguasai parlemen yang memiliki 454 kursi, meski ada pencapaian besar para kandidat Islamis yang beroposisi.