Pejabat PBB: Virus H5N1 Menyebar Lewat Perdagangan Unggas, Bukan Lewat Migrasi

Pejabat PBB David Navarro mengatakan jenis flu burung yang berpotensi mematikan bagi manusia tampaknya sebagian besar menyebar lewat perdagangan unggas bukan oleh migrasi unggas liar. Ia mengatakan hari Jum’at bahwa teorinya ini didasarkan pada fakta bahwa virus H5N1 tidak mematikan jumlah besar unggas liar di Rusia dan Cina tahun lalu sebagaimana tahun 2005.

Pejabat senior PBB bidang Kordinasi Bagi Flu Unggas Dan Manusia itu mengatakan, hal itu membuatnya berfikir virus itu besar kemungkinan menyebar tahun ini lewat perdagangan unggas hidup. Navarro menyebut berjangkitnya flu burung di sebuah pertanian di Inggris sebagian mungkin disebabkan daging unggas yang sudah diolah dari Hungaria. Flu burung telah membunuh 166 orang sejak tahun 2003.

Sementara, Kementerian Pertanian Korea Selatan telah mengukuhkan terjadindya wabah ke-6 flu burung pada unggas, meskipun pemerintah telah berusaha mencegahnya. Kata para pejabat Sabtu ini, kasus terbaru ditemukan di peternakan Ansong, sekitar 70 Km di sebelah selatan Seoul.

Wabah itu disebabkan oleh virus H5, namun pengujian lebih lanjut diperlurkan untuk menentukan apakah virus itu virus H5N1 yang dapat membahayakan jiwa manusia. Pihak karantina berencana akan memusnahkan unggas dalam radius 3 Km dari daerah peternakan yang dilanda flu burung itu. Lebih dari dua juta unggas telah dimusnahkan sejak November, ketika Korea Selatan mengumumkan terjadinya wabah pertama flu burung dalam 3 tahun ini.