Gerilyawan Muslim Filipina Tolak Ultimatum Untuk Serahkan Anggotanya

Gerilyawan Muslim di Filipina mengatakan mereka lebih suka berperang dengan pasukan pemerintah daripada menyerahkan anggota mereka yang telah membunuh 14 tentara marinir bulan ini.

Front Pembebasan Islam Moro hari ini Minggu mengabaikan ultimatum pemerintah untuk menyerahkan gerilyawan yang terlibat dalam pertempuran dengan pasukan marinir tanggal 10 Juli. Pemberontak itu mengatakan adalah hak mereka untuk membela tanahair mereka di pulau Basilan Filipina selatan itu.

Pemberontak muslim itu telah mengaku menembak anggota marinir itu, tetapi mengatakan kekerasan itu dibenarkan karena pasukan itu telah menyerbu kamp mereka – yang melanggar gencatan senjata antara kedua pihak.

Sepuluh anggota marinir yang ditewaskan pemberontak itu kemudian digorok. Pihak pemberontak menyangkal melakukan pemenggalan mayat, dan menganjurkan penyelidikan.