Pakistan menetapkan 6 Oktober sebagai tanggal pemilihan presiden negara itu. Presiden Pervez Musharraf akan mencalonkan diri lagi, meskipun gugatan telah diajukan ke Mahkamah Agung mengenai peran ganda Musharraf sebagai presiden dan panglima militer.
Komisi Pemilihan Umum Pakistan mengumumkan tanggal itu ahri ini, dan mengatakan, surat pencalonan diri harus diserahkan dalam sepekan.
Jenderal Musharraf merebut kekuasaan tahun 1999 dalam kudeta tak berdarah, dan pekan lalu mengatakan melalui pengacaranya, ia akan meletakkan jabatan sebagai panglima militer kalau ia terpilih kembali sebagai presiden.
Para politisi oposisi berusaha merintangi rencana itu, dan mengancam akan menarik diri dari parlemen kalau Musharraf terpilih kembali selagi masih mengenakan seragam militer. Presiden Pakistan dipilih oleh DPR dan DPRD, tidak langsung oleh rakyat.
Secara terpisah, Pemimpin teroris Al Qaida Osama bin Laden menyerukan kepada rakyat Pakistan agar memberontak terhadap Presiden Pervez Musharraf. Para pakar Amerika mengenai masalah terorisme mengatakan bagian media al Qaida, As Sahab memproduksi pesan audio bin Laden yang dirilis hari ini di Website militan Islam.
Dalam rekaman itu, bin Laden mengecap Jendral Musharraf orang kafir dan mengatakan al Qaida akan membalas terhadapnya karena telah membunuh seorang ulama militan yang dilkukan oleh tentara Pakaistan.
Tentara Pakistan membunuh ulama itu, Abdul Rashid Ghazi, dan lebih dari 100 pengikutnya dalam serangan terhadap Masjid Merah di Islamabad Juli lalu. Masjid itu merupakan benteng kelompok militan Islam.