Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengusulkan pendirian sebuah lembaga gabungan Rusia-Uni Eropa untuk memonitor penghormatan terhadap hak azasi manusia di Eropa.
Pemimpin Rusia itu mengumumkan proposalnya di KTT Uni Eropa-Rusia di kota Mafra, di luar Lisbon. Pemerintah-pemerintah Uni Eropa dan kelompok-kelompok hak azasi sering menuduh pemerintahan Putin berupaya membatasi demokrasi, melarang kebebasan menyatakan pendapat dan menggunakan tindakan brutal terhadap separatis di Kaukasus utara.
Dalam isu lain, Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso menyatakan kepercayaan bahwa Rusia akan segera memperoleh keanggotaan Organisasi Perdagangan Dunia.
Putin juga menyatakan harapan akan adanya kesepakatan segera mengenai traktat baru kemitraan Eropa-Rusia. Polandia yang menjadi anggota Uni Eropa menghalangi pembicaraan mengenai traktat itu sebagai tanggapan atas larangan Rusia terhadap impor daging Polandia.
Seorang juru bicara Rusia kemudian mengumumkan bahwa Polandia telah setuju menerima para inspektur Rusia di fasilitas pemrosesan daging negara itu, yang merupakan langkah yang menjurus pada pencabutan larangan tersebut.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia belum memutuskan apa yang hendak dia lakukan bila masa jabatan keduanya berakhir tahun depan.
Putin sekali lagi mengatakan dia tidak akan berusaha mengubah beberapa pasal dalam Konstitusi Rusia yang menghalanginya mencalonkan diri untuk masa jabatan ke tiga berturut-turut. Dia berbicara di Portugal setelah menghadiri KTT Uni Eropa-Rusia hari Jumat.
Pemimpin Rusia itu mengatakan dia tidak akan berusaha memperluas kekuasaan kantor perdana menteri dengan merugikan kepresidenan – suatu indikasi tentang adanya spekulasi dia mungkin akan berganti posisi sebagai perdana menteri.