Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan meskipun ada perjanjian melindungi hak anak-anak, di Birma anak-anak direkrut untuk bertempur dalam konflik bersenjata.
Ban Ki-moon hari Jum’at menyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan mengatakan bahwa pemerintah Birma, Uni Nasional Karen dan Partai Progresif Nasional Karenni masih tetap terlibat serious dalam melanggar hak anak-anak. Laporan menyebut tentang berbagai kesulitan yang dihadapi dalam mengumpulkan data tentang hak anak-anak di Birma.
Ban Ki-moon mendesak pemerintah militer Birma untuk menjaga agar semua kelompok bersenjata yang menjalin persetujuan gencatan senjata dengan pemerintah dapat ditemui oleh pemantau hak asasi anak-anak.
Ia juga meminta pemerintah militer mengambil tindakan disiplin terhadap yang bertanggungjawab memfasilitasi perekrutan anak-anak. Juga hari Jum’at satu jaringan perempuan internasional melancarkan kampanye untuk membebaskan pemimpin oposisi Birma Aung San Suu Kyi serta perempuan lain aktivis hak asasi manusia di Birma.