Nouri al-Maliki Memerintahkan Militan Syi’ah Menyerahkan Senjata dalam Waktu 3 Hari

Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki memerintahkan para militan Syi’ah yang bertempur melawan pasukan pemerintah di kota Basra, Irak selatan, agar menyerahkan senjata mereka dalam waktu tiga hari. Ultimatum tsb dikeluarkan oleh Maliki, yang saat ini berada di Basra mengawasi operasi militer besar terhadap kelompok milisi Syi’ah, yang dimulai Selasa malam.

Tetapi para anggota parlemen yang mendukung Ulama Muqtada Al-Sadr mengecam ofensif tsb, mengatakan pemerintah menargetkan kelompok Al-Sadr yang adalah organisasi politik yang kuat di Iraq selatan. Ulama Hazem Al-Aaraji, yang mewakili Sadr, menuntut agar operasi tsb diakhiri.

Kata Al-Aaraji, jika pemerintah Iraq tidak menghentikan operasi militer mereka, "akan dilakukan pemogokan di Baghdad dan di propinsi-propinsi lainnya."

Para pejabat Irak mengatakan paling sedikit 40 orang tewas dan paling sedikit 200 orang lainnya cedera dalam pertempuran sengit yang berlangsung selama 2 hari di kota itu. Sementara itu para pejabat mengatakan pertempuran baru hari ini di Kota Sadr di Baghdad menewaskan paling sedikit 14 orang dan melukai sekurang-kurangnya 100 lainnya. Dalam kekerasan yang lain, kedutaan AS di Iraq mengatakan, roket dan mortir menghantam Zona Hijau di Baghdad yang dijaga ketat. Insiden ini mencederai 3 warga AS.