Departemen Luar Negeri Amerika telah memulihkan hibah beasiswa kepada tujuh mahasiswa Palestina di Gaza. Hibah itu memungkinkan para mahasiswa tersebut belajar di Amerika.
Konsulat Amerika di Yerusalem mengirim pesan email Minggu malam kepada ke-tujuh mahasiswa itu dan memberitahu mereka bahwa pihaknya bekerja erat dengan para pejabat Israel untuk memperoleh “exit permit” atau izin keluar, yang akan mengizinkan mereka meninggalkan Gaza.
Hari Kamis, para pejabat Amerika telah menarik kembali pemberian beasiswa bergengsi itu sebab Israel tidak memberikan exit permit kepada para mahasiswa tersebut.
Mahkamah Agung Israel hari Senin ini akan mempertimbangkan petisi yang diajukan oleh kelompok hak azasi manusia Gisha atas nama dua mahasiswa Palestina lain yang berusaha mendapat izin keluar untuk program studi di Jerman dan Inggris.