Para menteri keuangan dari negara maju dan negara berkembang dengan ekonomi besar sepakat tindakan mendesak dibutuhkan untuk memulihkan stabilitas dipasar finansial, tetapi tak ada rencana spesifik yang diumumkan.
Para menteri yang tergabung dalam apa yang disebut “Kelompok 20” atau G20, mengatakan mereka setuju dalam sebuah pertemuan di Brasil Minggu untuk mengambil “semua langkah yang perlu” guna memulihkan kepercayaan pasar global dan meminimalisir risiko dari sebuah krisis dimasa depan.
Dalam pernyataan pada akhir KTT dua hari di Sao Paulo, kelompok itu menyebut “pengambilan risiko berlebihan dan praktek pengelolaan risiko yang salah” sebagai penyebab krisis finansial ini.
Katanya, para pemimpin dunia harus menyusun langkah-langkah yang memulihkan pertumbuhan finansial dan meminimalisir dampak krisis ini terhadap negara-negara berpendapatan rendah. Pernyataan itu tidak mengikut sertakan rencana tindakan tertentu.
Pertemuan ini diselenggarakan sebelum KTT Kelompok 20 di Washington minggu depan.
Sementara itu Amerika mengatakan, ada beberapa kesepakatan sebelum KTT 15 November mendatang.
Jurubicara Gedung Putih Dana Perino, Sabtu, mengatakan, Amerika punya pandangan sama dengan para pemimpin Uni Eropa sehubungan cara memulihkan kekisruhan finansial, tetapi ia tidak memperinci lebih lanjut.
Pemerintahan Presiden George Bush yang akan segera berakhir telah menampik seruan bagi keputusan menyeluruh dan mengikat pada KTT ini.
Negara-negara berkembang menuntut peran yang lebih besar dalam usulan perombakan sistem finansial global.
Negara-negara ini, termasuk Brasil, Rusia, India dan Tiongkok, kelompok negara yang disebut BRIC, sudah lama mengeluh mereka tidak memiliki perwakilan yang memadai dalam badan Dana Moneter Internasional atau Bank Dunia.