Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan ia akan menyerukan penyelenggaraan pemilihan dini tahun depan kalau partai Fatah pimpinannya dan saingannya Hamas tidak berdamai saat itu.
Abbas mengatakan Minggu, di Ramallah, dalam kondisi seperti itu, ia akan mengeluarkan sebuah dekrit bagi penyelenggaraan dini pemilihan presiden dan parlemen, yang dilangsungkan bersamaan. Namun, Abbas tidak memperinci tanggalnya.
Pejabat Hamas menolak pernyataan Abbas itu, katanya Abbas tidak memiliki wewenang untuk membubarkan parlemen dimana Hamas memenangkan majoritas besar dalam pemilihan parlemen terakhir tahun 2006.
Hamas telah mengatakan pihaknya tidak mengakui wewenang Abbas setelah masa jabatan kepresidenannya selama 4 tahun berakhir pada 9 Januari mendatang.
Partai Fatah pimpinan Abbas mengatakan, UU Palestina memberi dirinya hak untuk berkuasa sampai tahun 2010. Kedua pihak terpecah sejak Hamas mengambil alih kekuasaan di Jalur Gaza tahun 2007, sehingga menyebabkan kekuasaan Abbas hanya terbatas pada Tepi Barat.