Bulan Januari lalu, perekonomian Amerika mencatat penghapusan lapangan kerja terbesar dalam beberapa dasawarsa, sementara tingkat pengangguran meningkat dengan dengan tajam. Perekonomian terbesar di dunia itu kehilangan 598 ribu pekerjaan sementara resesi menghantam sektor manufaktur dan konstruksi.
Laporan dari Departemen Tenaga kerja hari Jumat ini
menyatakan pengangguran pada bulan Januari mencapai 7,6 persen. Nol koma empat
persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan merupakan tingkat terburuk dalam
16 tahun.
Para pakar ekonomi mengatakan suramnya situasi pengangguran kemungkinan besar akan mempengaruhi tingkat kepercayaan dan belanja konsumen yang mewakili dua pertiga aktifitas perekonomian Amerika. Situasi ini juga akan menambah jumlah orang yang menunggak cicilan rumah, menambah tekanan bagi sektor perumahan yang sudah babak belur.
Laporan tingkat pengangguran hari ini menyusul laporan hari Kamis tentang jumlah orang Amerika yang meminta tunjangan pengangguran untuk pertama kali mencapai tingkat tertinggi dalam 26 tahun minggu lalu.
Dalam berita ekonomi lainnya, pabrik Toyota Motor meramalkan penurunan laba lebih besar tahun ini, mempertegas dampak krisis ekonomi global terhadap industri otomotif.
Produsen mobil nomor satu di dunia itu menyatakan akan
mengalami kerugian operasi hampir 5 milyar dolar untuk tahun fiskal yang
berakhir Maret ini. Angka itu 3 kali lebih dari yang diperkirakan pada bulan
Desember, ketika Toyota menduga akan mengalami kerugian operasi untuk pertama
kalinya dalam 71 tahun.
Untuk kuartal ketiga tahun 2008, Toyota menyatakan penurunan llaba bersih hampir 2 milyar dolar, dibadning laba 5 milyar dolar untuk satu tahun sebelumnya. Toyota akan mengalami penurunan laba operasi sebesar 4 milyar dolar untuk kuartal ketiga, dibanding 6 milyar dolar laba tahun 2007.