Media pemerintah di Birma hari Minggu menyatakan bahwa pemberontak telah menyerang sebuah kota yang berbatasan dengan Thailand, beberapa jam sebelum lawatan ke negara itu oleh pakar hak azasi manusia PBB.
Surat kabar resmi "Sinar Baru Myanmar" menyatakan pemberontak dari Uni Nasional Karen (KNU) melepaskan dua tembakan mortar ke dalam kota Myawaddy, di negara bagian Karen Sabtu pagi. Tidak dilaporkan adanya korban.
KNU adalah satu-satunya kelompok etnis pemberontak terbesar yang belum menandatangani perjanjian perdamaian dengan pemerintah militer Birma.
Serangan itu terjadi pada hari ketika utusan PBB untuk urusan hak azasi Tomas Ojea Quintana tiba di Birma untuk kunjungan selama enam hari.
Dia berharap akan bertemu dengan pejabat-pejabat Birma, para pemimpin partai-partai politik, dan para tahanan politik di negara itu.