Industri perbankan Amerika menderita kerugian lebih dari 26 milyar dollar dalam tiga bulan terakhir tahun 2008, kerugian triwulan pertama dalam 18 tahun.
Jumlah bank yang di-klasifikasi oleh para regulator sebagai “ber-masalah” meningkat hampir 50 persen sepanjang triwulan yang sama. Bank-bank rugi karena resesi menyebabkan peminjam lebih sulit membayar kembali pinjaman.
Bank-bank juga menderita
kerugian pada investasi yang ditanam pada saham dan bidang-bidang lain.
Korporasi Asuransi Deposito Federal, The Federal Deposit Insurance Corporation
disingkat FDIC mengatakan jumlah bank yang sebenarnya sudah bangkrut semakin
meningkat, dimana 25 diantaranya terjadi tahun lalu. Ada lebih dari 8 ribu bank
di Amerika Serikat yang di-asuransikan oleh FDIC.
Dalam perkembangan terpisah, Presiden Barack Obama mengatakan, rencana anggaran belanjanya yang pertama, yang bernilai lebih dari tiga trilyun dolar, akan menangani kebutuhan yang paling mendesak.
Obama memperkirakan defisit anggaran 1,7 trilyun dolar dalam rencana anggaran yang diserahkan kepada Kongres hari Kamis.
Dalam sebuah acara di Gedung Putih, Obama mengatakan, rencana anggarannya untuk pertamakalinya dengan jelas menyebutkan, berapa yang akan digunakan untuk perang Irak dan Afghanistan.
Obama mengatakan, ia mewarisi defisit anggaran satu trilyun dolar dari pendahulunya, dan pemerintah yang sekarang harus pertama terfokus pada apa yang diperlukan untuk membuat negara maju ke depan.
Rencana anggaran Obama mencakup tambahan 250 milyar dolar untuk menopang sistem finansial yang terpuruk, yang sejak akhir tahun lalu telah mendapat suntikan dana 700 milyar dolar.