Para menteri dari Mesir dan negara-negara lain yang dilalui Sungai Nil sedang berunding untuk merampungkan persetujuan pembagian air yang baru.
Konferensi Prakarsa Sungai Nil dua hari dimulai hari Senin di Alexandria, Mesir, yang terletak kira-kira 200 kilometer dari ibukota Mesir, Kairo.
Negara-negara Singai Nil menghendaki pembagian air yang lebih adil. Kerangka baru yang mengatur sungai itu tadinya akan ditanda-tangani dalam pertemuan di Kinshasa bulan Mei, tetapi Mesir mengatakan negara itu tidak mau menada-tangani setiap gagasan yang mengurangi bagian airnya.
Persetujuan tahun 1959 antara Mesir dan Sudan memberi Mesir hak untuk 55,5 milyar meter kubik air sungai Nil setahun, hampir dua per tiga dari jumlah arus air sungai itu yang kira-kira 84 milyar meter kubik.
Mesir sangat bergantung pada sungai itu, yang katanya, merupakan 87 persen jumlah sumberdaya airnya.