Rakyat Korea Selatan hari Minggu ini memberikan penghormatan pada upacara kenegaraan bagi pelepasan jenasah mendiang Presiden Kim Dae-jung, yang pernah berjuang melawan para diktator untuk mendatangkan demokrasi ke negara itu, dan mengulurkan tangan ke musuhnya, Korea Utara, ketika ia menjabat sebagai presiden.
Upacara itu diadakan di Gedung Majelis Nasional, dimana ia pernah dilantik menjadi presiden Korea Selatan tahun 1998 setelah selama berpuluh tahun ia bertahan dari penyiksaan, ancaman pembunuhan, serta hukuman penjara ketika ia menjadi pemimpin oposisi.
Ribuan politisi, para pejabat dari luar negeri dan rakyat biasa menghadiri upacara itu. Kim meninggal hari Selasa lalu pada usia 85 tahun.
Dalam pidato sambutan mengenang Kim, perdana menteri Korea Selatan Han Seung-soo mengatakan Kim Dae-jung telah membuka jalan bagi rekonsiliasi, pertukaran dan kerjasama antar Korea melalui pertemuan kepala kedua negara untuk pertama kalinya sejak semenanjung itu terbagi dua.