Perdana
Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva membela rencana mendeportasi ribuan
pengungsi Hmong menyusul meningkatnya keprihatinan pihak internasional.
Abhisit mengatakan hari Kamis bahwa Thailand tidak akan melanggar hak
asasi manusia para pengungsi yang selama ini tinggal di sebuah kamp penampungan
di Provinsi Petchabun di Thailand utara.
Hari Rabu, seorang juru bicara militer Thailand
mengatakan 4.000 pengungsi akan dikirim pulang ke Laos pekan depan. Namun, masyarakat
Hmong selama ini mencari suaka dengan pengakuan bahwa mereka ditindas oleh
pemerintah komunis Laos.
Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan "keprihatinan yang mendalam"
mengenai rencana deportasi hari Kamis itu. Wakil juru bicara Deplu Amerika Mark
Toner mengatakan "memaksa pulang orang-orang yang berhak memperoleh
perlindungan" melanggar prinsip-prinsip hukum internasional.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengimbau Thailand agar menghentikan rencana
deportasi hari Kamis itu.