<!-- IMAGE -->
Tim SAR dari Perancis dan Yunani menarik seorang pria
yang masih hidup dari reruntuhan sebuah toko di ibukota Haiti Port-au-Prince
hari Sabtu, 11 hari setelah bencana gempa bumi yang melanda negeri itu.
Wismond Exantus, berusia sekitar
20 tahun-an, mengatakan kepada wartawan ia selamat di dalam ruang kecil di
antara puing-puing dengan minum soda dan makan makanan kecil yang bisa ia temukan.
Penyelamatan hari Sabtu itu
menimbulkan harapan bahwa masih banyak korban yang selamat bisa ditemukan,
bahkan setelah pemerintah Haiti menghentikan upaya pencarian.
PBB mengatakan para pejabat
Haiti menyatakan secara resmi akhir masa pencarian dan penyelamatan pada hari
Jumat untuk memusatkan perhatian dan sumber daya mereka pada pelayanan
kesehatan dan upaya pertolongan untuk korban yang selamat dari gempa.
Jurubicara Kantor Koordinasi Bantuan Kemanusiaan PBB, Elizabeth Byrs mengatakan. Byrs, mereka membantu membagi makanan, dan juga , bantuan perawatan medis dan obat-obatan. Warga Haiti semakin banyak yang bertugas. Sekarang, kami juga memusatkan perhatian pada masalah tempat tinggal. Musim hujan dan angin ribut sudah mulai dan orang-orang itu harus mendapat tempat tinggal yang layak.
Sementara itu, ratusan orang
berkumpul hari Sabtu untuk menghadiri pemakaman Uskup Agung Katolik Joseph
Serge Miot dan perwakilan gereja lainnya (Charles Benoit) di dekat
reruntuhan katedral Notre Dame. Presiden
Haiti René Préval menghadiri upacara pemakaman dua orang yang tewas dalam
gempa.
PBB mengatakan pemerintah Haiti
mengkonfirmasikan sejauh ini lebih dari 111.000 korban tewas, meskipun jumlah
akhir diperkirakan akan mencapai 200.000 orang.
Sekitar 1,5 juta orang Haiti
kehilangan tempat tinggal akibat bencana gempa bumi itu, dan masih banyak yang
menunggu bantuan.