<!-- IMAGE -->
Amerika Serikat mengatakan rencana Israel membangun 1600 rumah baru di pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur "kontra-produktif." Juru Bicara Departemen Luar Negeri P.J. Crowley mengatakan rencana itu "merongrong pembinaan rasa saling percaya" antara warga Israel dan orang Palestina sementara Amerika Serikat berusaha meluncurkan kembali perundingan antara kedua pihak.
Ia juga mengatakan Amerika Serikat telah menyampaikan keprihatinannya kepada Israel atas rencana membangun perumahan di perkampungan Pisgat Zeev, Yerusalem Timur.
Para pejabat Palestina telah mengutuk tindakan itu sebagai usaha untuk menggagalkan proses perdamaian Timur Tengah. Bangsa Palestina berharap untuk membuat Yerusalem Timur menjadi ibukota negara mereka di masa depan.
Pembicaraan perdamaian Israel-Palestina telah macet selama beberapa bulan terutama karena perselisihan mengenai pembangunan pemukiman Yahudi.
Sementara itu, Penguasa Palestina memrotes keputusan Israel mengikutkan dua tempat suci yang disengketakan dalam proyek warisan budaya Yahudi.