Protes AS di Negara Muslim, Al-Qaida Serukan Jihad - 2001-10-10

Aksi militer pimpinan Amerika di Afghanistan telah mendapat dukungan luas internasional, namun serangan terhadap sasaran-sasaran militer dan tempat-teroris terus menimbulkan protes kemarahan di beberapa negara Muslim. Sekutu-sekutu Amerika termasuk Inggris, Jerman dan Prancis mengemukakan dukungan kuat terhadap serangan ofensif yang sedang berlangsung. Russia juga mendukung aksi militer, sedangkan Cina memperingatkan supaya tidak melukai penduduk sipil. Tetapi, para unjuk rasa anti Amerika terjadi di jalan-jalan di beberapa negara Muslim, termasuk di Indonesia dan Mesir, sekalipun pemerintah negara-negara itu menyatakan mendukung perjuangan melawan terorisme.

Di Indonesia, Polisi telah menembakkan gas air mata untuk menghentikan ratusan pemrotes anti Amerika yang akan masuk ke halaman gedung parlemen di Jakarta. Para saksi mata mengatakan, polisi hari ini bertindak setelah para mahasiswa Muslim berusaha menerobos barisan polisi dan mendobrak pintu gerbang yang menuju ke kompleks parlemen. Beberapa kelompok juga melancarkan demonstrasi anti Amerika diluar kantor PBB di Jakarta dan kedutaan Amerika yang dijaga keras. Mereka menuntut agar Indonesia membekukan hubungan diplomatik dengan Washington. Ini adalah protes hari yang ketiga berturut-turut di negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, menentang aksi militer pimpinan Amerika didalam wilayah Afghanistan.

Sementara, organisasi Osama bin Laden yang dituduh teroris, Al Qaida menyerukan kepada kaum Muslimin di manapun mereka berada agar melancarkan perang jihad terhadap Amerika Serikat. Jurubicara Al-Qaida menyampaikan seruan itu dalam statemen yang direkam dan disiarkan hari Selasa oleh jaringan televisi satelit Arab yang berkedudukan di Qatar al-Jazeera. Jurubicara itu memperingatkan bahwa perjuangan tidak akan berakhir sampai Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan, menghentikan dukungan terhadap Israel, dan mengakhiri kampanyenya terhadap Irak. Taleban yang berkuasa di Afghanistan, yang melindungi bin Laden, juga memberikan ancaman yang sama.