Mantan Presiden Amerika Jimmy Carter mengatakan, Amerika harus menggunakan tekanan ekonomi dan militer kepada Israel untuk memaksa negara Yahudi itu supaya mundur dari tanah Palestina demi perdamaian di Timur Tengah. Kata mantan Presiden Carter, Amerika memberikan hampir 10 juta dollar bantuan tiap hari kepada Israel. Karena semua usaha diplomatik untuk mengakhiri kekerasan di Timur Tengah tidak berhasil, kata Carter dalam tulisannya yang dimuat oleh harian New York Times, tiba saatnya Amerika menggunakan tekanan ekonomi. Carter menyebut PM Israel Ariel Sharon sebagai orang yang berwatak keras. Katanya, tujuan Sharon adalah membuka sebanyak mungkin pemukiman Yahudi di kawasan Palestina, dan menghalangi apa yang disebutnya pembentukan suatu kekuatan politik Palestina yang kohesif. Tapi bekas Presiden Carter juga mengecam Palestina. Katanya, pemimpin Palestina Arafat tidak pernah mengekang kegiatan kelompok radikal Hamas dan kelompok-kelompok lain yang menolak konsep hidup berdampingan secara damai dengan Israel.
