Para pemilih di Papua New Guinea memberikan suara mereka dalam pemilihan parlemen, yang dianggap sebagai referendum terhadap upaya pemerintah untuk melaksanakan perombakan di negara pulau Pasifik itu. Perdana Menteri, Mekere Morauta, yang sudah menjabat selama hampir tiga tahun, menghadapi 30 lawan untuk jabatannya di ibukota, Port Moresby. Morauta mohon kepada rakyat agar memilihnya untuk lima tahun masa jabatan berikutnya, karena ia memerlukan waktu agar perombakan yang ia jalankan berhasil. Pemilihan akan diselenggarakan dalam dua pekan mendatang. Para pejabat pemilih mengatakan, paling sedikit sebulan sebelum suatu pemerintahan baru diumumkan.