Israel mundur dari ancamannya untuk mendeportasi anggota-anggota keluarga pembom jibaku Tepi Barat ke Jalur Gaza. Mentri Kehakiman Israel Meir Sheetstreet mengatakan tiap kasus pembom jibaku Palestina akan diperiksa secara teliti satu per-satu, dengan langkah deportasi terbatas dikenakan kepada keluarga yang mengetahui tentang misi pemboman sebelumnya dan tidak melaporkannya atau mencegahnya. Sebuah kelompok militan Palestina, Brigade Syuhada Al Aqsa, mengatakan akan menyerang keluarga pejabat-pejabat Israel jika ada keluarga pembom dideportasi. Ancaman deportasi menyeluruh dari PM Israel Ariel Sharon telah mendapat kecaman dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara Arab.
Sebelumnya diberitakan, Israel mengatakan, bersedia melonggarkan sanksi terhadap Palestina, kalau serangan terhadap Israel dihentikan. Para pejabat Israel mengatakan, jam malam dan halang rintang yang dipasang di wilayah Palestina dibahas dalam pembicaraan tiga jam kemarin antara Menlu Israel Shimon Peres dan delegasi Palestina yang dipimpin Saeb Erakat. Ini adalah pertemuan tingkat tinggi pertama antara Israel dan Palestina dalam dua pekan. Sementara itu, para pejabat Israel mengatakan, sebuah bom meledak hari ini di bawah sebuah kereta api yang sedang berjalan dekat Tel Aviv, melukai masinis. Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan itu.