Tahanan di Guantanamo - 2002-10-23

Sekarang ini, sekitar 600 orang tersangka anggota Taliban dan Al Qaida ditahan di Pangkalan Angkatan Laut Amerika di Guantanamo, Kuba. Berapa lama mereka akan ditahan, dan bagaimana nasib mereka selanjutnya, tidak diketahui. Amerika Kini berikut membahas rencana jangka panjang penggunaan kamp tawanan Guantanamo.

Komandan Guantanamo, Kapten Bob Buehn mengatakan, rencana jangka panjang yang sedang disusun mencakup kemungkinan menggunakan fasilitas itu untuk menyekap para tahanan selama bertahun tahun, dan bahkan mungkin sampai beberapa dasawarsa.

Kapten Bob Buehn menyamakan jabatannya di Guantanamo dengan walikota, dan menurut pendapatnya, penggunaan Guantanamo sebagai kamp tahanan, tidak akan segera berakhir dalam waktu dekat.

Pernyataan Kapten Buehn itu dapat dilihat sebagai petunjuk bahwa Amerika mungkin akan menyekap para tahanan yang sekarang barda di sana, banyak di antaranya ditawan dalam medan pertempuran di Afghanistan, untuk jangka waktu lama.

Resminya, pemerintah Amerika mengatakan, belum ada putusan mengenai berapa lama penggunaan Guantanamo sebagai kamp tahanan akan berlangsung. Namun Kapten Buehn mengatakan, saat ini ia sedang menyusun rencana anggaran, personil dan hal hal administratif untuk tahun 2005, rencana itu mencakup ketetapan yang memungkinkan operasi kamp tahanan berlanjut hingga tahun itu. Ia menambahkan, perencanaan untuk jangka yang bahkan lebih panjang lagi, sedang dilakukan, mencakup masa 20 sampai 25 tahun yang akan datang, untuk memastikan bahwa tidak ada benturan kepentingan antara operasi kamp tahanan dan misi lama, yaitu sebagai pusat pemrosesan pengungsi Haiti dan Kuba yang dicegat di tengah laut.

Kapten Buehn menekankan, tidak ada jaminan bahwa tawanan Taliban dan Al Qaida itu nantinya akan tetap ditahan di Guantanamo sampai tahun 2005 dan seterusnya. Namun, tambahnya, kalau perlu, Guantanamo akan mampu menampung mereka untuk bertahun tahun.

Pemerintahan Bush mengatakan, para tawanan itu tampaknya akan diadili dalam mahkamah gaya militer, pada tanggal yang belum ditetapkan. Menurut Kapten Buehn, Guantanamo merupakan tempat logis untuk mengadili tawanan perang dari Afghanistan itu.

Mengenai hal lain, Kapten Buehn mengatakan, langkah langkah telah diambil untuk melindungi tentara dan para tawanan dari virus West Nile, yang menyerang ratusan orang di Amerika, dan membuat beberapa orang meninggal dunia dalam beberapa tahun ini. Para ilmuwan mengatakan, hanya soal waktu saja, virus yang ditularkan oleh nyamuk itu akan menyebar ke Kepulauan Karibia.

Kepala Bagian Medis Guantanamo Kapten AJ Shimkus mengatakan, ancaman virus West Nile ditanggapi dengan sangat serius, dan Guantanamo dipantau secara seksama untuk melihat adanya gejala gejala virus itu.

Kapten Shimkus menambahkan, kira kira 30 orang tawanan sekarang ini menjalani perawatan kejiwaan. Menurutnya, adalah wajar bahwa kelainan jiwa akan lebih banyak, semakin lama para tawanan itu disekap dalam kamp.

Kapten Shimkus menekankan, para tawanan memperoleh perawatan kesehatan sebaik baiknya, dan mereka memiliki akses fasilitas kesehatan, sama dengan tentara yang menjaga mereka.