Inggris, Amerika dan Spanyol mengajukan usul amandemen bagi rancangan resolusi, yang akan menentukan batas waktu bagi Irak untuk melucuti diri, atau akan diserang. Batas waktu yang diusulkan itu adalah tanggal 17 Maret. Usul amandemen itu diajukan oleh Menteri LN Inggris Jack Straw kepada DK PBB yang beranggotakan 15 negara. Katanya, DK harus terus meningkatkan tekanannya atas Saddam Hussein. Tapi Menteri LN Perancis, Dominique de Villepin mengatakan pada wartawan, Perancis, yang punya hak veto dalam DK, tidak akan mengizinkan dikeluarkannya resolusi yang akan melancarkan perang. Kata Menteri LN Amerika Colin Powell, Irak masih saja tidak menunjukkan kerjasama yang baik dan tidak mematuhi resolusi PBB nomor 1441. Tapi kedua kepala pemeriksa senjata PBB mengatakan Irak telah membuat kemajuan yang berarti dalam perlucutan senjata.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, suatu penyelesaian damai dan diplomatis atas krisis Irak masih mungkin dicapai. Itu dikatakan oleh Putin dalam percakapan telepon selama satu jam dengan PM Inggris Tony Blair sebelum dimulainya sidang DK PBB Jumat pagi. Rusia, Perancis dan Jerman mengatakan tidak akan menerima rancangan resolusi baru yang akan membuka jalan kearah dilancarkannya serangan atas Irak. Rusia dan Perancis adalah dua negara anggota tetap DK yang punya hak veto.