Para diplomat Barat mengatakan Iran memproduksi gas dalam jumlah signifikan yang dapat digunakan membuat senjata nuklir, hanya beberapa hari sebelum negara itu berjanji menghentikan semua aktivitas yang berkait dengan nuklir.
Para diplomat itu yang meminta tidak disebut nama mereka, mengatakan di Wina hari ini, gas itu adalah uranium hexa-fluoride, yang digunakan untuk memurnikan uranium untuk dipakai sebagai bahan bakar reaktor nuklir.
Sebelumnya pekan ini, Iran mengumumkan kesepakatan dengan pemerintah Eropa untuk membekukan pengayaan uranium dan semua kegiatan yang berkait. Pihak Eropa telah memperingatkan mereka akan mendukung sanksi internasional terhadap Teheran jika menolak menghentikan proyek pengayaan uranium.
Amerika Serikat telah menuduh Iran secara diam-diam membuat senjata nuklir. Teheran membantah tuduhan itu dengan mengatakan program nuklirnya adalah untuk menghasilkan energi listrik.