Acara kumpul-kumpul sosial itu diadakan dirumah, di mana pemilik rumah mengundang teman-temannya untuk datang membawa perhiasan, jam tangan atau sesuatu yang terbuat dari emas. Perhiasan emas itu tidak harus dalam keadaan utuh, bisa juga berupa sebuah gelang emas yang sudah patah, kalung emas yang sudah putus dan sebagainya. Perhiasan itu lalu ditimbang oleh staf dari perusahaan pembeli emas.
Cisca Uribe, pegawai dari perusahaan emas yang sedang melayani tamu yang ingin menjual emasnya, mengatakan, “Saya mempunyai alat yang dapat mengecek keaslian emas dan menguji perhiasan tersebut. Alat itu akan memberitahu berapa kandungan karat perhiasan itu. Lalu saya menimbangnya”.
Emas tersebut kemudian dikirim oleh Cisca ke perusahaan yang akan melebur emas dan menjualnya kembali ke toko pembuat perhiasan emas.
Acara kumpul-kumpul untuk menjual emas ini banyak dilakukan oleh warga Amerika. Setahun lalu, Matthew Zvacek, mendirikan perusahaan yang membeli emas di acara kumpulan tersebut. Awalnya hanya merupakan kumpul-kumpul di antara teman dan keluarga. Kini perusahaan tersebut bernilai 24 juta dollar dan mengadakan hampir 100 kumpul-kumpul sosial untuk membeli emas setiap minggunya.
Sejak resesi ekonomi dimulai tahun 2008, para investor mulai membeli emas untuk melindungi aset mereka.
Menurut Cisca Uribe,acara kumpul-kumpul seperti ini membawa keuntungan bagi tamu yang datang, apalagi mereka juga disuguhi berbagai makanan dan minuman dan dapat membawa pulang uang tunai jika emas mereka terjual.
“Acara ini memberi keuntungan bagi penjual dan pembeli. Anda dapat pulang membawa uang tunai daripada menghambur-hamburkan uang,” ujarnya.
Acara ini juga merupakan tambahan penghasilan bagi ibu-ibu rumah tangga yang menjadi tuan rumah acara tersebut, dimana mereka mendapat komisi sebesar 10-12 persen dari transaksi penjualan emas yang terjadi pada hari itu.